Sabtu, 20/04/2024 19:42 WIB

Presiden Putin Sebut Ledakan Nord Stream Dilakukan di Tingkat Negara

Pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik dihantam serangkaian ledakan yang tidak dapat dijelaskan September lalu, dalam apa yang disebut Moskow sebagai tindakan

Putin menyalahkan Ukraina atas berlanjutnya pertempuran (Foto: SPUTNIK/AFP/Alexandr Demyanchuk)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, ledakan tahun lalu di pipa gas Nord Stream telah dilakukan pada tingkat negara, menepis gagasan bahwa kelompok otonom pro-Ukraina bertanggung jawab sebagai "omong kosong".

Pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik dihantam serangkaian ledakan yang tidak dapat dijelaskan September lalu, dalam apa yang disebut Moskow sebagai tindakan "terorisme internasional".

Denmark, Jerman, dan Swedia telah melakukan penyelidikan sendiri atas ledakan tersebut, tetapi Moskow mengatakan belum mendapat informasi tentang penyelidikan tersebut.

"Kami bertanya kepada pihak berwenang Denmark tentang permintaan untuk bekerja sama atau untuk membentuk kelompok ahli dan spesialis internasional," kata Putin dalam wawancara dengan saluran TV negara Rossiya-1.

"Jawabannya, seperti yang saya katakan, tidak jelas. Sederhananya, tidak ada jawaban. Mereka bilang kami harus menunggu."

Penyelidik Swedia dan Eropa lainnya mengatakan serangan itu dilakukan dengan sengaja, tetapi mereka belum mengatakan siapa yang menurut mereka bertanggung jawab. Moskow, tanpa memberikan bukti, menyalahkan ledakan itu atas sabotase Barat.

Mengomentari sebuah laporan yang menyatakan bahwa seorang pro-Ukraina telah menyerang jaringan pipa, Putin mengatakan bahwa ini adalah omong kosong.

"Seseorang harus selalu mencari mereka yang tertarik. Dan siapa yang tertarik? Secara teoritis, tentu saja, Amerika Serikat (AS) tertarik," kata Putin.

"Ledakan semacam ini, kekuatan ini, pada kedalaman ini hanya dapat dilakukan oleh spesialis, dan didukung oleh kekuatan penuh negara, yang memiliki teknologi tertentu," kata Putin.

AS menyangkal terlibat dalam ledakan Nord Stream. Gedung Putih pada Februari menolak unggahan blog oleh jurnalis investigasi AS yang menuduh Washington berada di belakang ledakan sebagai "fiksi yang sepenuhnya palsu dan lengkap."

Secara terpisah, Putin mengatakan sebuah kapal yang disewa oleh perusahaan energi Rusia Gazprom telah menemukan benda mirip antena sekitar 30 km dari lokasi ledakan.

"Para ahli percaya bahwa ini bisa menjadi antena untuk menerima sinyal untuk meledakkan alat peledak," kata Putin.

Sebuah surat yang dilihat oleh Reuters pada hari Selasa menunjukkan bahwa Denmark sedang menyelidiki apakah "objek" yang ditemukan di dekat satu-satunya pipa gas Nord Stream yang masih utuh di bawah Laut Baltik menimbulkan risiko keselamatan atau lingkungan.

Tidak jelas objek apa yang dimaksud Denmark.

"Mengingat lokasi objek, otoritas terkait saat ini sedang menilai pertimbangan keselamatan dan lingkungan," tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Denmark dalam surat kepada kementerian luar negeri Rusia melalui kedutaannya di Kopenhagen.

Pada Selasa, Kemenlu Denmark mengatakan dalam tanggapan email atas permintaan Reuters bahwa penilaian otoritas terkait menyimpulkan bahwa objek tersebut "tidak menimbulkan ancaman keamanan langsung dan bahwa tidak ada ancaman langsung terhadap lalu lintas laut atau orang-orang di daerah tersebut."

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Ledakan Nord Stream Vladimir Putin Amerika Serikat Laut Baltik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :