Sabtu, 27/04/2024 02:35 WIB

Produktivitas Meningkat, Pengamat Nilai Panen Raya Tahun Ini Memuaskan

Rata-rata produksi petani di wilayah tersebut mencapai 10 ton gabah kering panen per hektare.

Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/3/2023).

 

JAKARTA, Jurnas.com - Pengamat Pangan dari Universitas Andalas (UNAND) Padang, Muhammad Makky, menilai panen raya tahun ini cukup memuaskan. Sebab, beberapa sentra produksi mengalami peningkatakan produktivitas.

Salah satunya adalah sentra padi yang dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Ngawi. Rata-rata produksi petani di wilayah tersebut mencapai 10 ton gabah kering panen per hektare.

"Saya melihat Presiden sangat puas dengan jalanya panen raya tahun ini, di mana rata-rata produksi petani meningkat tinggi. Ini adalah bukti bahwa stok kita sangat cukup dan tidak perlu impor," ujar Makky baru-baru ini.

Menurut Makky, mengatakan keberhasilan panen tahun ini tak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantuan berupa benih unggul, alsintan, dan kemudahan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai akses permodalan usaha tani.

"Kementan juga secara konsisten terus mendampingi petani selama berproduksi. Nah, sekarang tinggal kita dorong peranan Bulog untuk melakukan penyerapan dengan harga wajar serta menguntungkan para petani kita," katanya.

Sebelumnya Presiden mengimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara. Langkah ini penting dilakukan agar Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap gabah kering panen (GKP) secara jelas dan wajar.

"Yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah cost produksi yang telah dikeluarkan oleh para petani. Panen raya kalau tidak dijaga harganya jatuh baik gabahnya maupun berasnya. Jadi harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh. Nanti akan diumumkan oleh Bapanas, sehingga pembelian Bulog menjadi jelas," katanya.

Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.

Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektarE atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektare.

KEYWORD :

Panen Raya Padi Muhammad Makky Joko Widodo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :