Rabu, 07/06/2023 06:29 WIB

Tingkatkan Serapan Gabah, Bapanas Dorong Bulog Jemput Bola

Upaya jemput bola ini merupakan bagian dari perbaikan yang dilakukan Bulog. 

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. (Foto dok. Humas Badan Pangan Nasional/Jurnas)

JAKARTA, Jurnas.com - Guna meningkatkan serapan sebelum memasuki musim panen, Peruhaan Umum (Perum) Bulog secara bertahap sudah menyiapkan diri, salah satunya membangun Modern Rice Milling Plant (MRMP) di 13 lokasi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, melalui MRMP ini Bulog memiliki sejumlah unit mesin yang bisa digunakan untuk mengolah gabah, dari mulai penerimaan, pengeringan, kemudian sampai color sorter.

"Dengan adanya MRMP ini memungkinkan Bulog untuk bisa menyerap gabah dari petani atau Gapoktan. Jadi, peluang Bulog menambah serapannya semakin besar," ujarnya.

Dia juga mendong Bulog tidak hanya mengandalkan pasokan dari penggilingan tetapi juga bisa langsung turun menyerap gabah petani. Langkah tersebut bertujuan untuk menambah saluran penyerapan gabah/beras ke Bulog

"Kondisi yang sering ditemui, petani agak kesulitan langsung masuk ke Bulog di antaranya karena kondisi lokasi lahan pertanian yang sulit dijangkau, sehingga ke depan kita arahkan Bulog untuk jemput bola," kata dia.

Upaya jemput bola ini, menurut Arief, merupakan bagian dari perbaikan yang dilakukan Bulog. Pihaknya mengarahkan agar dalam pelaksanaannya Bulog melakukan contract farming dengan gapoktan-gapoktan, sehingga produksinya bisa langsung disalurkan ke Bulog.

"Itu cukup membantu kita meningkatkan serapan sekaligus menjaga harga dasar di tingkat petani tidak jatuh," ucapnya.

Arief mengatakan, selain perbaikan dari sisi pembangunan fasilitas produksi dan strategi jemput bola, dari sisi produksi dan kualitas produk pun Bulog telah mengalami banyak perbaikan.

"Kualitas produk beras Bulog saat ini telah jauh berbeda dan semakin baik. Hal tersebut dibuktikan saat pelaksanaan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), beras SPHP Bulog telah masuk dan tersedia di modern market. Kita tahu modern market memiliki standar yang ketat terhadap kualitas," tandasnya.

Selain itu, Arief menambahkan, pihaknya juga telah membekali BUMN Pangan tersebut dengan sejumlah regulasi atau payung hukum yang dapat mendukung peningkatan serapan. Di antaranya surat penugasan pengadaan gabah/beras dari dalam negeri melalui penyerapan 2,19 juta ton dengan target pemenuhan 70 persen ada panen raya Maret sampai dengan Mei ini.

Penyerapan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai skema seperti skema Cadangan Beras Pemerintah (CBP), fleksibilitas, atau melalui skema komersial.

Selain itu, dalam waktu dekat juga Bulog akan dibekali regulasi baru terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dengan HPP terbaru tersebut, diharapkan Bulog akan memiliki harga yang baik untuk menyerap sehingga turut berkontribusi menjaga keseimbangan harga gabah di tingkat petani, pedagang, dan konsumen.

"Perbaikan-perbaikan tersebut kita lakukan secara bertahap. Kalau orang mengamati Bulog, harusnya hari ini sudah banyak yang dilakukan," ujarnya.

Arief menegaskan, langkah perbaikan ini tidak terlepas dari komitmen untuk meningkatkan serapan gabah/beras Bulog dalam rangka mengisi stok Cadangan Beras Pemerintah (CPP) sehingga target stock on hand CBP pada akhir 2023 sebesar 1,3 juta ton dapat tercapai. Selain itu, dengan serapan yang tinggi Bulog dapat memperkuat perannya sebagai stabilisator harga baik di tingkat produsen (petani) maupun di konsumen.

Dengan berbagai langkah perbaikan ini, Arief berharap kepercayaan stakeholder perberasan nasional terhadap Bulog semakin baik.

"Bulog siap memperkuat perannya dalam ekosistem perberasan nasional. Ke depannya berbagai penugasan pemerintah terkait hilirisasi siap dijalankan Bulog. Masyarakat tidak perlu ragu menggunakan produk beras Bulog begitu juga penggilingan padi diharapkan dapat terus meningkatkan sinergitasnya dengan Bulog," ungkapnya.

TAGS : Perum Bulog Panen Raya Padi Badan Pangan Nasional




JURNAS VIDEO :

TERPOPULER :