Minggu, 06/10/2024 17:36 WIB

Lebaran 2023, Pergerakan Masyarakat Diprediksi Meningkat

Lebaran 2023, Pergerakan Masyarakat Diprediksi Meningkat

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Foto istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), diprediksi pergerakan masyarakat mencapai 123,8 juta orang.

Jumlah ini meningkat 14,2% jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Hal ini diutarakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Selasa (7/3).

Menhub Budi Karya mengutarakaan, melihat tingginya potensi pergerakan masyarakat pada masa mudik tahun ini, Kemenhub bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya. Hal itu agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali.

Menurut Menhub Budi Karya, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini. Di antaranya, tidak adanya PPKM, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19.

Lalu, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu. "Penanganan arus mudik dan balik pada lebaran tahun ini sangat menantang," ujar Budi Karya..

Maka itu, Kemenhhb telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang. Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1% (21,2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1% (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14,9 juta orang), dan Sumatra Utara 3,6% (4,4 juta orang).

Sementara, lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32,75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87% (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5,9 juta orang).

Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3% (17, 7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu 19 April 2023). Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (Rabu 26 April 2023).

Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat. Yakni mobil pribadi 22,07% (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3% (25,13 juta orang), bus 18,39% (22, 77 juta orang), kereta api antarkota 11,69% (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7% (9,53 juta orang).

Survei ini dilakukan secara daring (online), yang mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi. Adapun pelaksanaan survei ini telah memperhatikan berbagai faktor.

Antara lain sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi Covid-19 yang semakin membaik.

Hasil survei ini menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2023 yang dilakukan Kemenhub, Kementrian/Lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.

 

KEYWORD :

Kemenhub Budi Karya Sumadi lebaran 2023 pergerakan masyarakat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :