Jum'at, 17/05/2024 11:21 WIB

Legislator PKS: Lucu, Jokowi Kaget Banyaknya Ekspor Bauksit ke China

Jadi sangat lucu kalau sekarang presiden kaget dan seolah tidak tahu besaran ekspor bijih bauksit ke sana. Sebab, faktanya sudah sangat lama China menikmati 98 persen ekspor bijih bauksit Indonesia. Sementara hasil olahnya dikirim balik ke Indonesia untuk memenuhi 50 persen kebutuhan aluminium nasional kita. Ini kan lucu.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: Azka/Man

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto heran Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget dengan fakta banyaknya ekspor bijih bauksit Indonesia ke China. Terlebih, kegiatan ekspor tersebut sudah lama berlangsung.

"Jadi sangat lucu kalau sekarang presiden kaget dan seolah tidak tahu besaran ekspor bijih bauksit ke sana. Sebab, faktanya sudah sangat lama China menikmati 98 persen ekspor bijih bauksit Indonesia. Sementara hasil olahnya dikirim balik ke Indonesia untuk memenuhi 50 persen kebutuhan aluminium nasional kita. Ini kan lucu," kata dia kepada wartawan, Jumat (3/3).

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu meminta Jokowi mengevaluasi kebijakan ekspor mineral ini. Presiden harus berani menghentikan kerjasama dagang yang merugikan Indonesia dan jangan takut menghadapi gugatan negara manapun melalui WTO, termasuk gugatan dari China.

"Presiden Jokowi tidak perlu was-was dan khawatir di-WTO-kan Pemerintah China karena berencana melarang ekspor bijih bauksit pada Juni 2023. Negara kaya bauksit seperti kita jangan mau terus dieksploitasi dan tidak menikmati nilai tambah dan efek pengganda kekayaan SDA-nya. Sementara kalau tidak dieman-eman, sumber daya bauksit ini juga akan segera habis," tegas Mulyanto.

Legislator Dapil Banten III ini menyebut kejadian ini serupa dengan kasus nikel, dimana 90 persen ekspor nickel pig iron (NPI) dan Fero Nikel, dengan kadar rendah ditujukan ke China. Sehingga terkesan Indonesia tersubordinasi dan sekedar menjadi pendukung program industrialisasi negeri tirai bambu tersebut.

"Sebagai negara berdaulat kita harus tegak-lurus menjalankan amanat konstitusi kita yang secara khusus dinormakan dalam UU No. 3/2022 tentang Minerba, khususnya pasal 170A, bahwa terhitung bulan Juni 2023 kita dilarang mengekspor bijih mineral mentah,” tegasnya.

“Kita tidak boleh takut dengan ancaman berbagai negara, yang ingin menguras dan menikmati sumber daya alam kita. Itu kan bagian dari resources war. Karenanya mesin industri hilirisasi SDA yang adil, tidak setengah-setengah harus terus digenjot, agar kita memperoleh nilai tambah yang maksimal ekonomi inklusif, yang menyejahterakan rakyat," imbuh Mulyanto.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi, di dalam berbagai kesempatan, menyatakan ada kemungkinan besar China akan ikut menggugat Indonesia ke WTO, bila bijih bauksit dilarang ekspor oleh Pemerintah Indonesia. Pasalnya, China menjadi importir terbesar bagi bijih bauksit Indonesia. Dari total ekspor bauksit kita, 98%-nya diterbangkan ke China.

Di sisi lain, kebutuhan nasional alumunium sekitar 700 ribu ton per tahun. Sementara kapasitas produksi PT. Inalum hanya sebesar 250 ribu ton per tahun. Artinya sekitar 500 ribu ton per tahun Indonesia impor aluminum. Sementara pada saat yang sama Indonesia adalah negara nomor 6 di dunia penghasil bauksit sebagai bahan dasar alumunium.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII Mulyanto PKS ekspor bauksit China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :