Sabtu, 20/04/2024 20:00 WIB

Kementan Target Lebih Banyak Guru Besar Lahir di Polbangtan

Pengukuhan guru besar ini merupakan sejarah baru di lingkup Polbangtan Kementan, yang melaksanakan pendidikan vokasi.
 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (16/2).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengukuhkan Lukman Effendy, dosen Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai guru besar.

Pengukuhan secara resmi Lukman Effendy akan dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di Polbangtan Bogor, Jumat (17/2).

Di beberapa kesempatan, Mentan Syahrul sering menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas serta kualitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian, salah satunya melalui penyuluhan pertanian.

"Penyuluhan merupakan faktor utama dalam pembangunan pertanian, yang harus terus menerus ditingkatkan, sebab proses penyuluhan adalah untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada petani," ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, pengukuhan guru besar ini merupakan sejarah baru di Polbangtan Kementan, yang melaksanakan pendidikan vokasi.

"Saya berharap pencapaian guru besar ini terus ditingkatkan bukan hanya di Polbantan Bogor, tapi juga di Polbangtan lainnya. Saya sangat berharap dari Polbangtan lahir guru besar- guru besar lainnya," kata Dedi saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (16/2).

Kementan sendiri mempunyai enam Polbangtan dan 1 Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI). Polbangtan tersebar di kampus Medan, Bogor, Polbangtan Malang, Yogyakarta-Magelang (YoMa), Gowa, dan Manokwari. Sementara PEPI berlokasi di Serpong.

Dikatakan Dedi bahwa pendidikan vokasi merupakan salah satu andalan BPPSDMP Kementan dalam mencetak lulusan qualified job creator, qualified job seeker, dan wirausahawan muda pertanian.

Menurut Dedi, salah satu faktor pengungkit yang paling besar peranannya dalam mencetak lulusan qualified job creator, qualified job seeker, dan wirausahawan muda adalah dosen.

"Capacity building dosen juga terus kita tingkatkan. Tidak hanya sekedar pendidikan S1, S2, S3, kita juga lakukan melalui surat tugas untuk mendapatkan beasiswa, bahkan kita doron-dosen mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya," ucap Dedi.

Meski demikian, Dedi mengatakan bahwa pihaknya terus membenahi kurikulum Polbangtan agar semunya mengarah pada job creator dan qualified job seeker.

"Terutama kurikulm pendidikan vokasi ini 70 persen adalah praktek di lapangan dan 30 persen teori. Memang outputnya diarahkan untuk mencetak job creator, qualified job seeker utamanya untuk menjadi wirausahawan muda ," kata Dedi.

Tak sampai di sana, lanjut Dedi, pihaknya juga terus membangun sarana prasarana untuk menunjang pendidikan vokasi misalnya teaching factory dan laboratorium.

"Semunya ditujukan bagaima para alumni kita betul-betul menguasai dan mampu mengimplementasi inovasi teknologi dan berbisnis dengan baik. Kita sudah bangun Badan Usaha Kampus, insyallah ini segera dilaunching Bapak Menteri," ucap Dedi.

Sebagai informasi, pada acara konferensi pers ini hadir mendampingi Dedi Direktur Polbangtan Bogor, Syaifudin, dan Dosen Polbangtan Bogor yang akan dikukuhkan, Lukman Effendi. Hadir juga secara daring, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti. 

KEYWORD :

Guru Besar Polbangtan Bogor Dedi Nursyamsi Lukman Effendi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :