Rabu, 24/04/2024 12:22 WIB

DPR Minta Garuda Indonesia Turunkan Biaya Penerbangan Haji

Tentu dari Rp33,4 juta biaya penerbangan ini kami nilai masih memberatkan jemaah haji. Jadi kami meminta kepada pihak Garuda untuk menurunkan kembali. Kami menargetkan setidaknya ada penurunan ya Rp1 atau Rp2 juta, sehingga itu bisa mengurangi biaya haji tahun ini.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily meminta PT Garuda Indonesia untuk menurunkan biaya penerbangan keberangkatan jemaah haji mulai dari Rp1 juta hingga Rp2 juta. Tujuannya, untuk kembali menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 yang melonjak tinggi.

Menurut dia, biaya penerbangan yang diusulkan Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp33,4 juta untuk haji 2023 ini masih memberatkan para jemaah.

"Tentu dari Rp33,4 juta biaya penerbangan ini kami nilai masih memberatkan jemaah haji. Jadi kami meminta kepada pihak Garuda untuk menurunkan kembali. Kami menargetkan setidaknya ada penurunan ya Rp1 atau Rp2 juta, sehingga itu bisa mengurangi biaya haji tahun ini," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/2).

Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini mengatakan, seharusnya biaya haji pada tahun 2023 ini tidak boleh berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Diketahui pada tahun 2022 ongkos haji bekisar Rp39,8 juta. Sehingga menurutnya, jemaah tidak merasa terbebani oleh biaya haji.

"Setidaknya bila mengacu tahun lalu, biaya penerbangan itu sebesar Rp29,5 juta. Kita harapkan pada tahun ini juga tidak mengalami kenaikan setajam yang diusulkan tahun ini," terang Ace.

Selain meminta penurunan biaya penerbangan, Komisi VIII DPR RI juga masih menyisir komponen biaya haji lainnya yang bisa ditekan dan dikurangi agar tak memberatkan jemaah haji. Hal ini seperti biaya hotel dan katering makanan dengan tidak menurunkan kualitas pelayanan.

"Yang sedang kita pikirkan selama ini sesungguhnya adalah yang dilakukan Komisi VIII adalah, pertama, kita sisir semua komponen biaya haji baik pelayanan di dalam maupun luar negeri. Hingga saat ini kami terus melakukan penyisiran terhadap komponen biaya pemondokan atau hotel di Arab Saudi dan juga biaya katering atau konsumsi selama di Arab Saudi dengan tetap tidak mengurangi kualitas layanan kepada para jemaah," demikian kata Ace Hasan Syadzily.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia mengusulkan biaya maskapai penerbangan ibadah haji sebesar Rp33,4 juta saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI hari ini di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 Februari.

Usulan biaya tersebut turun sekitar Rp500 ribu dari usulan Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp33,9 juta. Namun, usulan ini baru sekedar asumsi.

"Jadi dengan asumsi-asumsi tadi, yang saat ini masih terbatas, kita hitung direct dan indirect-nya, cost-nya, total cost sekitar Rp 31.431.353, airport building charge Rp 1.191.253, dan grand total cost Rp 32.622.606, kita hitung kalau margin tahun lalu 2,5 margin, jadi sekitar Rp 33.438.171," kata Direktur Layanan dan Niaga PT Garuda Indonesia Ade R Susar.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VIII Golkar Ace Hasan Syadzily Garuda Indonesia penerbangan haji




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :