Sabtu, 20/04/2024 06:14 WIB

Ini Kunci BRI Raih Laba Bersih Rp51 Triliun

BRI berhasil melakukan efisiensi terutama melalui penekanan biaya dana atau cost of fund melalui perbaikan struktur pendanaan

Ilustrasi Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI). (dok. istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Sepanjang tahun 2022, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sukses cetak laba bersih Rp51,40 triliun secara konsolidasi.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkap kunci sukses raih laba bersih yang tumbuh 67,15% secara tahunan yang dibarengi dengan total aset yang tumbuh double digit sebesar 11,18% menjadi Rp1.865,64 triliun.

Sunarso mengatakan, keberhasilan BRI group mencatatkan rekor laba tersebut tak lepas dari strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan.

"Adapun kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan adalah karena keberhasilan BRI dalam melakukan berbagai program efisiensi," kata Sunarso dalam Press Conference Paparan Kinerja Keuangan Triwulan IV 2022 BRI, Rabu (8/2/2023).

Secara rinci, yang pertama, BRI berhasil melakukan efisiensi terutama melalui penekanan biaya dana atau cost of fund melalui perbaikan struktur pendanaan.

Hal itu dilihat dari peningkatan dana murah atau current account savings account (CASA) BRI sebesar 360 basis poin (bps) menjadi 66,7%. Kemudian, cost of fund turun jadi hanya 1,87% pada akhir 2022.

Kemudian keberhasilan efisiensi terlihat pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 74,3% menjadi 64,2%. Hal tersebut diikuti pula dengan rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income ratio (CIR) yang ditekan dari 43,26% menjadi 41,95%.

Keberhasilan kedua adalah pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang tumbuh double digit atau 10,16% yoy menjadi Rp18,80 triliun, sebagai dampak transformasi digital. Dengan capaian itu, fee income ratio jadi 11,37%.

"Jadi ini sudah double digit. Artinya 11,37% total pendapatan kami disumbang oleh fee based income bukan bunga," ujar Sunarso.

Keberhasilan ketiga, faktor recovery rate. Menurut Sunarso, BRI mengupayakan recovery sebagai bagian upaya meningkatkan pendapatan. Recovery rate ini mencapai 59,12% pada 2022.

Selain itu, lanjut Sunarso, BRI mempunyai data bahwa pendapatan bunga bukan faktor penentu kinerja.

Berdasarkan data historis BRI, tidak ditemukan korelasi positif antara besarnya NIM (marjin bunga bersih/net interest margin) dengan laba BRI.

"Namun, faktor utama laba BRI adalah pertumbuhan volume kredit dan peningkatan jumlah nasabah yang dilayani," kata Sunarso.

Hal tersebut dibuktikan dengan capaian NIM BRI yang malah menurun. Pada 2022 BRI mencatatkan penurunan NIM 9 bps menjadi 6,8%.

KEYWORD :

BRI Sunarso Laba Bersih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :