Jum'at, 19/04/2024 11:27 WIB

Widyaiswara Ujung Tombak Kementan Lahirkan SDM Pertanian yang Berkelas

Widyaiswara ujung tombak Kementan lahirkan SDM pertanian yang berkelas

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka Pertemuan Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Ketenagaan, dan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian, Serpong, (6/2).

Jakarta, Jurnas.com - Widyaiswara menjadi salah satu ujung tombak pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian dalam menyediakan SDM pertanian yang mandiri, profesional dan berjiwa entrepreneur.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai bahwa widyaiswara sebagai salah satu agen utama dalam transfer of knowledge (transfer pengetahuan) bagi para petani.

"Widyaiswara harus mampu meningkatkan wawasan, kapasitas, dan kemampuan melalui berbagai pelatihan, seminar, magang, dan program lain agar mampu menjawab tantangan perkembangan sektor pertanian," kata Mentan SYL.

Karena itu, harapannya pengalaman-pengalaman para widyaiswara yang didapatkan selama ini untuk diteruskan kepada para petani termasuk pengusaha agribisnis.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa widyaiswara merupakan salah satu pilar utama BPPSDMP dalam membangun pertanian.

Dikatakan Dedi bahwa ada tiga hal yang menjadi faktor pengungkit produksi pertanian, yakni sarana prasarana dan inovasi teknologi, peraturan perundang-undangan, termasuk local wisdom, dan SDM pertanian,

Dari ketiga hal ini, yang paling utama adalah SDM pertanian. Salah satu unsur SDM pertanian yang penting adalah petani. Peningkatan produksi pertanian mustahil dicapai oleh petani yang biasa saja," tegas Dedi saat membuka Pertemuan Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Ketenagaan, dan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian, Serpong, (6/2).

Kata Dedi, petani yang luar biasa tersebut lahir dari widyaiswara yang mampu menerapkan metodologi yang tepat untuk menjamin produksi, kualitas, dan kontinuitas produksi pertanian.

"Petani yang luar biasa akan tercipta hanya dengan widyaiswara yang luar biasa yang mampu menerapkan metodologi yang tepat untuk menjamin produksi, kualitas, dan kontinuitas produksi pertanian," kata Dedi.

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin mengatakan, perkembangan teknologi dan informasi saat ini menuntut penyesuaian berbagai aspek kelembagaan UPT Pelatihan Pertanian, tidak terkecuali kesiapan penyelenggaraan pelatihan dengan metode luring, daring, maupun hybrid.

"Widyaiswara diharapkan mampu memanfaatan berbagai sumber informasi dan teknologi untuk menyusun bahan belajar yang lebih menarik dan mudah dipahami," tutur Muhammad Amin.

Karena itu, lanjut Muhammad Amin, dukungan pembinaan karir bagi widyaiswara juga tetap dilakukan berkala melalui Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian widyaiswara Kementan SDM pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Mentan SYL




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :