Jubir milenial PKB, Nada Fuady (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan fenomena badai Squall Line, yang menimbulkan ancaman banjir dan badai di wilayah Jabodetabek menjelang pergantian tahun 2023.
Karena itu, Juru Bicara Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nada Fuady mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terkait potensi banjir besar, yang dapat mengganggu aktivitas warga.
"Masyarakat yang selama ini tinggal di wilayah yang rentan banjir, bantaran sungai, kita imbau mohon tetap waspada. Apalagi cuaca akhir-akhir ini sering terjadi hujan," kata Nada di Jakarta pada Rabu (28/12).
Nada sekaligus mendorong masyarakat bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk melakukan tindakan mitigasi bencana banjir, di antaranya membersihkan gorong-gorong yang berpotensi membuat aliran air tersendat.
"Mulai diperiksa apakah ada sumbatan-sumbatan yang dapat menyebabkan luberan air dari gorong-gorong. Kami juga meminta masyarakat terus memantau perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG di media sosial," lanjut Nada.
Dalam keterangannya, Nada juga meminta pemerintah meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi ancaman banjir, dengan memperhatikan jumlah petugas yang berjaga di setiap kelurahan guna mempercepat koordinasi dan penanganan bencana.
"Termasuk pula mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada agar genangan atau banjir lekas surut, serta memberikan informasi terbaru kepada tentang kondisi air di pintu air," ujar Nada.
Sebelumnya, peneliti BRIN, Dr Erma Yulihastin menyebut ada ancaman Squall Line yang memicu banjir dan badai di Jabodetabek pada 28 Desember 2022. Fenomena yang diibaratkan sebagai `tol hujan` itu sudah terbentuk sejak pukul 03.00 WIB pada Selasa (27/12).
Menurut Erma, jalan `tol hujan` merupakan penghubung bagi suplai kelembapan laut ke darat, sekaligus menjadi jalan bagi badai yang akan menimbulkan banjir di kawasan Jabodetabek.
KEYWORD :Nada Fuady Jubir Milenial PKB Partai Kebangkitan Bangsa Cuaca Ekstrem Banjir