Jum'at, 26/04/2024 08:02 WIB

BMKG Ungkap Sistem Sesar Cimandiri jadi Penyebab Gempa di Cianjur

Dwikorita memakai kata “sistem” karena BMKG menduga sesar Cimandiri bukan sesuatu yang sendirian atau satu patahan tunggal,

Sekolah rusak akibat gempa di Cianjur (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jurnas.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap dugaan sementara pemicu gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 magnitudo pada 21 November 2022 lalu.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, dari data sementara yang berhasil dihimpun, sistem sesar Cimandiri menjadi penyebab gempa Cianjur.

“Tadinya saat awal pada 21 November 2022, kami tidak bisa memastikan itu sesar yang mana karena belum punya data yang lengkap. Jadi saat itu kami memperkirakan kalau bukan sesar Cimandiri, ya sesar Padalarang. Dengan terkumpulnya data, tampaknya baik episenter dan gempa-gempa susulan, itu mengklaster fokus ke arah sisi sistem sesar Cimandiri,” kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers dari Cianjur yang juga disiarkan secara daring, Kamis (24/11).

Dwikorita memakai kata “sistem” karena BMKG menduga sesar Cimandiri bukan sesuatu yang sendirian atau satu patahan tunggal, melainkan satu sistem.

“Sehingga memang benar pusat gempanya itu tidak tepat di atas garis patahan. Itu ada dua kemungkinan. Yang pertama, ini juga dicocokkan dengan focal mekanismenya, patahan ini miring, geser tapi bidangnya itu ada kemiringan. Dengan adanya kemiringan bidang, proyeksi hiposenter yang ada di bawah permukaan, kalau diproyeksikan ke atas permukaan tanah, itu tidak tepat berada di garis sesar. Atau ada kemungkinan berkembang baru, tetapi sebagai bagian dari sistem patahan Cimandiri,” tambahnya.

Namun Dwikorita kembali menegaskan, BMKG hingga saat ini masih terus mengumpulkan data. Sehingga data yang disampaikan saat ini kemungkinan bisa berkembang.

“Jadi sampai hari ini, datanya mengarah ke sistem sesar Cimandiri. Artinya bisa sesar yang lama, bisa yang baru, tetapi bagian dari sistem itu, tetapi bukan Padalarang,” tegas Dwikorita.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia hingga Kamis (24/11/2022) petang mencapai 272 orang.

Dari jumlah tersebut, yang sudah berhasil diidentifikasi by name by address ada sebanyak 165 orang. Sementara yang belum berhasil diidentifikasi ada sebanyak 107 jenazah.

Selain itu ada 2.046 orang yang mengalami luka-luka, 62.545 orang yang mengungsi, dan 39 orang dinyatakan hilang.

BNPB juga mencatat ada sebanyak 56.311 rumah yang rusak, terdiri dari 22.267 rumah rusak berat, 11.836 rumah rusak sedang, dan 22.208 rumah rusak ringan

KEYWORD :

Gempa Bumi Gempa Cianjur BMKG Korban Jiwa Penyebab Gempa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :