Jum'at, 17/05/2024 10:27 WIB

Setidaknya 151 Tewas Dalam Tragedi Halloween di Itaewon

Setidaknya 151 Tewas Dalam Tragedi Halloween di Itaewon.

Seseorang, diyakini menderita serangan jantung, diangkut dengan tandu di distrik kehidupan malam Itaewon yang populer di Seoul pada 30 Oktober 2022. (Foto: AFP/Jung Yeon-je)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10) setelah pesta Halloween menewaskan sekitar 151 orang di kawasan hiburan malam yang padat di Seoul.

Yoon menyatakan belasungkawa kepada para korban, kebanyakan remaja dan orang-orang berusia 20-an, dan keinginannya untuk pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

"Ini benar-benar tragis," katanya dalam sebuah pernyataan. "Tragedi dan bencana yang seharusnya tidak terjadi terjadi di jantung kota Seoul tadi malam."

Ia juga mengatakan pemerintah akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab insiden itu dan membuat perbaikan mendasar untuk memastikan kecelakaan yang sama tidak terjadi lagi di masa depan.

"Hati saya berat dan sulit untuk menahan kesedihan saya," tambahnya, sebelum mengunjungi lokasi bencana dan berbicara dengan petugas darurat.

Kerumunan dan kehancuran terjadi di distrik Itaewon yang populer di ibukota, di mana laporan lokal mengatakan sebanyak 100.000 orang telah pergi untuk merayakan Halloween pada Sabtu malam, menyumbat gang-gang sempit dan jalan-jalan yang berliku di daerah itu.

Choi Sung-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, mengatakan 151 kematian telah dikonfirmasi, termasuk 19 orang asing. Ia mengatakan kepada pengarahan di tempat kejadian bahwa 82 orang terluka, 19 di antaranya serius.

Kementerian Dalam Negeri (Kemenlu) Korea Selatan mengatakan sebagian besar korban kini telah diidentifikasi. "Banyaknya korban jiwa akibat banyak yang terinjak-injak saat acara Halloween," kata Choi seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.

Ia juga mengatakan semua kematian kemungkinan besar dari kecelakaan di gang sempit itu.

Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan COVID-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.

"Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban," kata Choi. Banyak dari mereka yang terbunuh berada di dekat klub malam.

Korban tewas termasuk 97 wanita dan 54 pria, kata pemadam kebakaran. Diantaranya adalah orang asing dari negara-negara seperti China, Iran, Uzbekistan dan Norwegia.

Kantor berita Rusia, Tass mengatakan dua dari korban adalah orang Rusia, sementara Kedutaan Besar China di Seoul mengkonfirmasi di akun WeChat resminya bahwa tiga warga negara China tewas dalam penyerbuan.

Para pejabat mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka tidak memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang menyebabkan naksir itu.

Saksi mata menggambarkan berebut untuk keluar dari kerumunan yang mencekik ketika orang-orang akhirnya menumpuk satu sama lain, dengan paramedis, dengan cepat kewalahan oleh jumlah korban, meminta orang yang lewat untuk memberikan pertolongan pertama.

"Ada begitu banyak orang yang didorong dan saya terjebak di antara kerumunan dan saya tidak bisa keluar pada awalnya juga," kata Jeon Ga-eul, 30 tahun kepada AFP. "Saya merasa seperti kecelakaan pasti akan terjadi."

Moon Ju-young, 21, mengatakan ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. "Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya kepada Reuters.

Yang lain mengatakan orang-orang yang lebih kecil telah berjuang lebih banyak di antara orang banyak.

"Orang pendek seperti saya bahkan tidak bisa bernapas," kata seorang wanita, menambahkan bahwa dia selamat karena dia berada di tepi gang sementara "orang di tengah paling menderita".

Ketika pertanyaan mulai muncul tentang kurangnya keamanan di acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min mengatakan pada pengarahan bahwa pasukan polisi telah diduduki di sisi lain kota.

"Saya tidak yakin tentang jumlah pasti personel polisi yang dikerahkan (ke Itaewon) tetapi sejumlah besar telah dikerahkan di Gwanghwamun di mana kerumunan besar diperkirakan akan melakukan protes," katanya.

Ia mengatakan, Polisi juga tidak menyangka akan ada kerumunan besar di acara Halloween. "Jumlah kerumunan yang diharapkan di Itaewon tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jadi saya mengerti bahwa personel dikerahkan pada skala yang sama seperti sebelumnya," ujarnya.

Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi berusaha membebaskan mereka.

Foto-foto AFP dari tempat kejadian menunjukkan sejumlah mayat tersebar di trotoar ditutupi oleh seprai dan pekerja darurat mengenakan rompi oranye memuat lebih banyak mayat dengan tandu ke dalam ambulans.

"Orang-orang berlapis-lapis seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran sementara beberapa tampak mati pada saat itu," kata seorang saksi mata kepada Kantor Berita Yonhap.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Korea Selatan Yoon Suk-yeol Distrik Itaewon Tragedi Halloween




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :