Jum'at, 17/05/2024 09:25 WIB

Dihadapan BKPRMI Prabowo Sampaikan Prestasi Jokowi

Dihadapan BKPRMI Prabowo sampaikan prestasi Jokowi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Ketuan Umum BKPRMI Said Aldi. (Foto/Dok. Humas BKPRMI)

Jakarta, Jurnas.com - Kinerja Presiden Joko Widodo saat tangani krisis pandemi Covid-19 sukses. Kesuksesan tersebut tidak lepas dari ketenangan Jokowi dalam menghadapi krisis yang terjadi. Penilaian ini disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Menurut Prabowo, Presiden Jokowi, tidak mudah diintervensi dari pihak luar melalui dorongan menerapkan karantina wilayah (lockdown). Kepala Negara menolak mengambil kebijakan tersebut dengan pertimbangan memikirkan nasib rakyat kecil.

Hal itu, disampaikan Menhan Prabowo saat memberikan sambutan dalam puncak milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (29/10/2022).

"Harus kita akui, harus kita beri penghargaan kepada presiden kita, Pak Joko Widodo. Beliau telah memimpin krisis itu dengan tenang, dengan sejuk, memikirkan rakyat yang paling bawah. Itu saya saksi di kabinet. Saya saksi," kata Mantan Capres ini.

Ia mengungkapkan, betapa hebatnya tekanan pihak luar terhadap Indonesia saat awal pandemi, agar melakukan lockdown, termasuk WHO. "Semua negara, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terus menekan pemerintah kita, lockdown, lockdown, lockdown. Banyak negara ikut lockdown besar-besaran. Beliau bertahan," ungkapnya.

"Saya ingat beliau pernah bertanya, `Menhan, kalau kita lockdown semua, rakyat kita makan apa?`" "Rakyat kita yang ojol itu, kan, hidup dari hari ke hari. Yang tukang sate, tukang bakso, tukang yang jualan kaki lima, hidupnya dari hari ke hari. Pekerja-pekerja kita upahnya harian kalau lockdown, dia makan apa? Beliau (Jokowi) bertahan. Alhamdulillah kita diakui lima negara terbaik, kita termasuk negara terbaik penanganan Covid dari 200 negara," imbuh Prabowo.

Padahal, ungkap Prabowo seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami kepanikan luar biasa pada awal merebaknya Covid-19. Pangkalnya, belum ada vaksin dan obat-obatan untuk menyembuhkan pasien sekaligus mencegah penularan.

"Waktu di awal-awal, bulan pertama, semacam bisa dikatakan kepanikan atau kekhawatiran yang sangat besar karena di awal-awal memang berbahaya. Kita belum punya vaksin yang kuat waktu itu, kita belum tahu obat mana yang cocok untuk itu, sehingga banyak saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, sekarang tidak bersama kita lagi," tuturnya.

Prabowo pun mengajak masyarakat mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dalam pengendalian pandemi. "Marilah kita sebagai bangsa, sebagai umat Islam, berani menghargai orang yang benar, menghargai kebaikan, menghargai prestasi apa pun." ujar Prabowo.

KEYWORD :

Prabowo Subianto Presiden Joko Widodo BKPRMI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :