Sabtu, 20/04/2024 18:54 WIB

Pakar: Anak Kaum Marginal Rentan Terinfeksi Jamur

Pakar: Anak Kaum Marginal Rentan Terinfeksi Jamur

Ilustrasi anak-anak kaum marginal (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anak-anak kaum marginal rentan terinfeksi jamur kulit. Infeksi yang disebabkan oleh dermatofita dan mikosis superfisial ini menyerang mereka tinggal di lingkungan yang tidak sehat, dan tidak memiliki pendidikan yang cukup tentang kesehatan dan kebersihan.

Hal ini disampaikan dosen Fakultas Biomedicine Indonesia International Institute fot Life Science (i3L), Lidya Kristiani. Menurut dia, infeksi jamur kulit juga sering kali disebabkan oleh kurangnya kesadaran terhadap infeksi ini.

Di antara komunitas ini, infeksi jamur kulit tidak dikenal dan diremehkan sehingga menyebabkan keterlambatan deteksi.

Terkait masalah ini, Lidya bersama dua mahasiswa Biomedicine i3L melakukan penelitian untuk mendeteksi infeksi jamur terhadap anak-anak marjinal di tiga komunitas berbeda, guna mengedukasi deteksi jamur sejak dini.

"Pengumpulan data dilakukan untuk mengukur tingkat kesadaran peserta baik sebelum dan sesudah sosialisasi, sekaligus mengukur kualitas hidupnya," terang Lidya dalam keterangannya pada Jumat (28/10).

Lidya menerangkan bahwa perbedaan jenis kelamin, usia dan tempat tinggal masyarakat secara signifikan memepngaruhi kesadaran awal seseorang tentang infeksi kulit jamur.

Kelompok usia dewasa memiliki kesadaran tertinggi, diikuti oleh usia remaja dan anak-anak. Tingkat kesadaran yang rendah ini menyebabkan anak lebih rentan terhadap infeksi jamur.

Melalui tes KOH dalam penelitian yang dilakukan, sebanyak 56 anak (55 persen) terdiagnosis positif infeksi jamur kulit. Pengobatan kemudian diberikan kepada tokoh masyarakat, berikut memberikan edukasi tentang cara menggunakan pengobatan tersebut dengan benar.

"Kami mengetahui bahwa tingkat infeksi tidak terdistribusi secara merata, sebaliknya masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut dan yang memiliki usia dewasa turut berperan dalam mengedukasi mengenai infeksi jamur pada anak-anak ini," tutur dia.

"Kemungkinan penyebabnya adalah kondisi tempat tinggal mereka, jadi infeksi jamur ini tidak hanya disebabkan oleh kebersihan semata. ditemukan bahwa 95% responden mengalami infeksi kulit jamur," tambah dia.

Selain analisis sampel terhadap tiga komunitas, Lidya juga mengajukan kuisoner terkait responden yang mengalami gatal-gatal. Menariknya, kuesioner menemukan pola yang berbeda, lebih banyak orang yang terkena infeksi jamur kulit, daripada orang yang merasakan gatal-gatal pada kulit mereka. Ini menunjukkan mereka memiliki kesadaran yang rendah tentang paparan infeksi jamur.

"Kesenjangan ini secara khusus ditunjukkan pada kelompok usia yang lebih muda, yang berarti kesadaran yang rendah mengenai infeksi jamur berkontribusi pada tingkat infeksi yang tinggi, kami juga menemukan bahwa infeksi jamur pada kulit ini sebenernya menurunkan kualitas hidup responden secara keseluruhan," tutup Lidya.

KEYWORD :

Infeksi Jamur Kulit Kaum Marginal Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :