Marlen Sitompul | Selasa, 17/01/2017 15:31 WIB
Habib Rizieq di Komisi III DPR
Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyambangi Komisi III DPR. Habib Rizieq mengadu terkait sejumlah persoalan yang tengah dihadapi di kepolisian.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (
PDIP) Dwi Ria Latifa mendapat kesempatan untuk menanggapi audiensi FPI tersebut. Dwi mempertanyakan soal maksud dan tujuan pernyataan
Habib Rizieq yang menyebut
Pancasila Bung Karno terletak di pantat.
"Hari ini saya ingin tanya pada
Habib Rizieq, apa yang Pak
Habib Rizieq maksudkan waktu itu bahwa
Pancasila Bung Karno itu letaknya di pantat?" tanya Dwi, dalam audiensi Komisi III DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/1).
Sebagai pengagum Bung Karno, Dwi mengaku tersinggung dengan ucapan Rizieq tersebut. Menurutnya, ucapan tersebut tidak pantas dilontarkan oleh seorang ulama.
"Pada saat itu saya merasa darah saya menggelegak, saya diajarkan oleh orang tua saya tak boleh berkata yang seperti itu, saya juga diajarkan oleh ulama-ulama termasuk saya yakin habib juga akan mengajarkan saya dan kami semua untuk berbicara dengan bahasa-bahasa yang santun," terangnya.
Dwi mengaku tersinggung ketika
Pancasila Bung Karno itu disebut terletak di pantat. Sebab, menurut Dwi,
Pancasila merupakan sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
"Saya tidak ingin mengatakan saya nasionalis karena saya bukan siapa-siapa, tapi buat saya negara ini punya dasar punya ideologi, punya idealisme, ada yang namanya
Pancasila yang kita junjung tinggi," tegasnya.
Diketahui, Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden pertama RI, Soekarno, melaporkan Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri. Sukmawati mengaku tidak terima dengan pernyataan Rizieq yang dianggap telah melecehkan
Pancasila.
Menurut Sukmawati, pernyataan Rizieq tidak pantas dilontarkan oleh seorang pimpinan sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang basis massa relatif besar. Selain itu, Sukmawati menilai kata-kata Rizieq akan memberikan preseden buruk dan dampak negatif terhadap generasi muda.
"Saya tidak terima dengan tindakan itu. Kata-katanya tidak santun, kasar dan tidak hormat. Tidak pantas apabila seorang pimpinan organisasi masyarakat bisa bicara seperti itu. Itu akan menjadi preseden buruk ke depannya. Berdampak negatif bagi generasi muda," ujar Sukmawati saat dihubungi, Kamis (27/10).
Laporan Sukmawati ke Bareskrim dilatarbelakangi pernyataan Rizieq yang menyebut "
Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan
Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala."
Sukmawati mengaku tahu pernyataan tersebut dari video berisi ceramah Rizieq di wilayah Jawa Barat. Video tersebut sudah beredar dua tahun lalu. Sukmawati baru melaporkannya sekarang, lantaran ia mengaku baru tahu pada Juni lalu, saat Indonesia merayakan hari kelahiran
Pancasila.
KEYWORD :
Imam Besar FPI Habib Rizieq Pancasila PDIP