Jum'at, 19/04/2024 13:35 WIB

Menlu AS Sebut Belum Ada Tanda China Segera Invasi Taiwan

Menlu AS sebut belum ada tanda China segera Invasi Taiwan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin berbicara setelah pertemuan di Pangkalan Udara Ramstein militer Amerika di dekat Ramstein-Miesenbach, Jerman, pada 8 September 2022. (Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS), Lloyd Austin menilai, China tidak akan melakkukan invasi terhadap Taiwan dalam waktu dekat. Namun, kata ia, China sedang berusaha membangun normal baru dengan kegiatan militernya di sekitar pulau itu.

Kunjungan ke Taiwan awal Agustus oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi membuat marah China, yang kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu. Latihan tesebut terus berlanjut, meskipun dalam skala yang jauh berkurang.

"Saya tidak melihat invasi yang akan segera terjadi," kata Austin dalam sebuah wawancara yang disiarkan di CNN.

"Apa yang kami lihat adalah China bergerak untuk menetapkan apa yang kami sebut normal baru. Peningkatan aktivitas - kami melihat sejumlah penyeberangan garis tengah Selat Taiwan dengan pesawat mereka. Jumlah itu meningkat dari waktu ke waktu. Kami telah melihat lebih banyak aktivitas dengan kapal permukaan dan perairan mereka di dalam dan sekitar Taiwan," sambungnya.

AS dan sekutunya telah menanggapi latihan dengan terus berlayar melalui wilayah tersebut. Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS dan fregat Kanada melakukan transit rutin melalui Selat Taiwan pada 20 September.

"AS akan terus bekerja dengan sekutu dan mitranya untuk memastikan bahwa kami mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka", kata Austin dalam sebuah wawancara di GPS Fareed Zakaria CNN yang direkam pada hari Jumat.

Selat Taiwan yang sempit sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China.

Austin mengatakan, Paman Sam sedang bekerja untuk membuka kembali saluran komunikasi militer dengan China, sesuatu yang sangat penting bagi kedua negara.

China pada Agustus menghentikan kerja sama dengan AS di sejumlah bidang, termasuk dialog antara komandan militer tingkat senior, sebagai pembalasan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan.

Austin mengatakan telah berkomunikasi melalui telepon dan secara langsung dengan rekannya dari China, Menteri Pertahanan Wei Fenghe, yang setuju bahwa komunikasi terbuka itu penting.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk terus memberi sinyal bahwa kami ingin saluran-saluran itu terbuka dan saya berharap China akan mulai lebih condong ke depan dan bekerja sama dengan kami," katanya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Lloyd Austin Invasi China ke Taiwan Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :