Sabtu, 04/05/2024 04:29 WIB

Uganda Konfirmasi Wabah Ebola Setelah Pasien Meninggal

Uganda konfirmasi wabah Ebola setelah pasien meninggal.

Seorang petugas kesehatan Uganda menunjukkan pamflet informasi tentang virus Ebola dan cara mencegah penyebarannya ke komunitas desa Kirembo, dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, di distrik Kasese, Uganda pada 15 Juni 2019. (Foto file: Reuters /James Akena)

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Uganda dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, wabah Ebola telah diumumkan di Uganda setelah otoritas kesehatan mengkonfirmasi kasus jenis yang relatif langka di Sudan.

Seorang pria berusia 24 tahun di distrik Mubende tengah Uganda menunjukkan gejala dan kemudian meninggal.

"Kami ingin memberi tahu negara bahwa kami memiliki wabah Ebola yang kami konfirmasi kemarin," kata Diana Atwine, sekretaris tetap kementerian kesehatan, pada konferensi pers.

Ia mengatakan pasien dengan kasus yang dikonfirmasi mengalami demam tinggi, diare dan sakit perut dan muntah darah. Ia awalnya dirawat karena malaria.

Saat ini ada delapan kasus yang dicurigai menerima perawatan di fasilitas kesehatan, kata kantor WHO Afrika dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa itu membantu otoritas kesehatan Uganda dengan penyelidikan mereka dan mengerahkan staf ke daerah yang terkena dampak.

"Uganda tidak asing dengan pengendalian Ebola yang efektif. Berkat keahliannya, tindakan telah diambil untuk mendeteksi virus dengan cepat dan kami dapat mengandalkan pengetahuan ini untuk menghentikan penyebaran infeksi," kata Direktur regional WHO Afrika, Matshidiso Moeti.

WHO mengatakan ada tujuh wabah sebelumnya dari jenis Ebola Sudan, empat di Uganda dan tiga di Sudan.

Dikatakan bahwa Uganda terakhir melaporkan wabah virus Ebola Sudan pada 2012 dan wabah virus Ebola Zaire pada 2019.

WHO mengatakan vaksinasi cincin orang berisiko tinggi dengan vaksin Ervebo sangat efektif dalam mengendalikan penyebaran Ebola dalam wabah baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo dan di tempat lain tetapi vaksin ini hanya disetujui untuk melindungi terhadap strain Zaire. .

Vaksin lain yang diproduksi oleh Johnson & Johnson mungkin efektif tetapi belum diuji secara khusus terhadap strain Sudan, tambahnya

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Wabah Ebola Uganda Afrika Bagian Timur WHO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :