Kamis, 25/04/2024 08:43 WIB

Lima SMA Perempuan di Afghanistan Kembali Dibuka

Lima SMA perempuan di Afghanistan kembali dibuka

Anak perempuan menghadiri kelas di Kabul, Afghanistan, pada 25 Oktober 2021. (Foto: Reuters/ Zohra Bensemra)

JAKARTA, Jurnas.com -  Lima sekolah menengah negeri untuk perempuan di Afganistan timur telah dibuka kembali. Sekolah tersebut dibuka setelah ratusan siswa menuntut agar sekolah dibuka kembali.

Secara resmi Taliban telah melarang pendidikan sekolah menengah untuk anak perempuan, tetapi perintah tersebut diabaikan di beberapa bagian Afghanistan yang jauh dari basis kekuatan pusat Kabul dan Kandahar.

Kepala sekolah SMA Shashgar di Gardez, Mohammad Wali Ahmadi  mengatakan kepada AFP sekitar 300 gadis telah kembali ke sekolah sejak pekan lalu meskipun tidak ada perubahan dalam kebijakan resmi.

Rombongan gadis berjilbab dan berhijab terlihat menuju ke sekolah pada Kamis pagi. "Sejak gadis-gadis itu datang sendiri, kami tidak menolak mereka kembali," kata Ahmadi.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa jika Kementerian pendidikan memerintahkan menutup sekolah, maka mereka akan segera melakukannnya. "Sejauh ini kami belum diberitahu untuk mengirim gadis-gadis itu kembali," kata Ahmadi.

Khaliqyar Ahmadzai, kepala informasi dan budaya provinsi, mengatakan kepada AFP bahwa lima sekolah telah dibuka kembali, tanpa memberikan penjelasan.

"Beberapa hari yang lalu siswi mendatangi kepala sekolah dari lima sekolah menuntut agar sekolah mereka dibuka kembali," katanya. "Sejak itu, kelas telah dimulai kembali dan sekolah-sekolah ini sekarang berfungsi."

Empat dari sekolah tersebut berada di Gardez, ibu kota provinsi Paktia, dan satu lagi di Samkani. Pejabat di kementerian pendidikan di Kabul tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Ahmadzai mengatakan kemungkinan sekolah lain di provinsi itu akan mengikutinya. "Jika siswa berkoordinasi dengan kepala sekolah, maka proses pembukaan kembali sekolah ini akan berlanjut di provinsi," ujarnya.

Sejak merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, Taliban telah memberlakukan pembatasan keras pada anak perempuan dan perempuan untuk mematuhi visi Islam mereka yang keras - secara efektif membuat mereka keluar dari kehidupan publik.

Pada bulan Maret mereka memerintahkan semua sekolah menengah untuk anak perempuan ditutup hanya beberapa jam setelah dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak kembali berkuasa.

Pejabat mempertahankan larangan itu hanya "masalah teknis" dan kelas akan dilanjutkan setelah kurikulum berdasarkan aturan Islam ditetapkan.

Beberapa sekolah umum terus beroperasi di beberapa bagian negara menyusul tekanan dari para pemimpin dan keluarga setempat. Namun, sekolah tetap tertutup di sebagian besar provinsi, termasuk ibu kota Kabul serta Kandahar, pusat kekuatan de facto Taliban.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Sekolah Perempuan Afghanistan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :