Jum'at, 19/04/2024 07:27 WIB

Arab Saudi Sumbangkan Rp 52,1 Miliar ke Badan Energi Atom Internasional

Arab Saudi sumbangkan Rp 52,1 miliar ke Badan Energi Atom Internasional.

Kursi kosong terlihat di depan logo Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelum pertemuan di Wina pada 1 Agustus 2019. [HANS PUNZ / AFP

JAKARTA, Jurnas.com - Arab Saudi telah menyumbangkan $3,5 juta atau sekitar Rp 52,1 miliar untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Sebanyak $2,5 juta atau Rp 37,2 miliar akan digunakan untuk inisiatif IAEA untuk membantu memodernisasi laboratorium Seibersdorf di Austria.

Pendanaan akan digunakan untuk memperkuat kemampuan regulasi badan tersebut untuk memaksimalkan manfaat teknologi nuklir.

Ini juga akan digunakan sebagian untuk menyediakan sumber daya dan layanan kepada negara-negara anggota IAEA untuk memastikan penggunaan teknologi nuklir secara aman.

Sisa $1 juta atau Rp 14,9 miliar akan mendukung inisiatif badan tersebut untuk memerangi penyakit zoonosis menggunakan teknologi nuklir.

"Sumbangan ini datang sebagai perpanjangan dari dukungan berkelanjutan Kerajaan untuk upaya Badan Energi Atom Internasional dan inisiatifnya yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuannya dengan cara yang meningkatkan peran vitalnya dalam memanfaatkan atom untuk perdamaian," kata Saudi Press Agency. .

IAEA, yang merupakan badan non-proliferasi nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini sedang menyelidiki jejak uranium yang diperkaya yang ditemukan di beberapa lokasi penelitian di Iran.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pekan lalu bahwa IAEA harus menghentikan penyelidikannya, karena pembicaraan berlanjut antara republik Islam itu dan AS yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang akan mencabut sanksi.

Gedung Putih menanggapi pada hari Jumat, mengatakan bahwa menjatuhkan penyelidikan seharusnya tidak menjadi syarat untuk menghidupkan kembali kesepakatan.

Sumber: Alarabiya News

KEYWORD :

Arab Saudi Iran Amerika Serikat Badan Energi Atom Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :