Sabtu, 04/05/2024 00:15 WIB

Meutya Hafid: Publik Perlu Dibekali Literasi Tata Niaga Digital

Pemerintah perlu membangun kecakapan masyarakat dalam berbelanja di era digital.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengingatkan bahwa transformasi digital telah mengibah sistem dan perilaku tata niaga dan berbelanja di masyarakat.

"Kondisi ini perlu direspon oleh pemerintah dengan membangun kecakapan masyarakat dalam berbelanja di era digital," ujar Meutya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Optimalisasi Media Sosial Untuk Pemasaran UMKM, yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Meutya menjelaskan, dalam sistem niaga di era digital ini, publik membutuhkan banyak referensi dalam membangun kecakapan berbisnis. Termasuk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang harus bertransformasi digital.

“Di ruang digital, jangkauan pasarnya lebih luas hingga pelosok daerah. Makanya, pemanfaatan teknologi digital harus sampai ke masyarakat melalui UMKM-UMKM di Indonesia," ujar Meutya.

Ia menjelaskan, penggunaan jaringan berbasis internet ini, kata Meutya Hafid, dapat berguna untuk memasarkan dan mempercepat penjualan produk. Market di Indonesia sendiri merupakan pasar potensial.

"Untuk itu betapa pentingnya para pelaku UMKM agar bisa melek digital dan pentingnya literasi digital," ungkapnya.

Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek. Menghadirkan Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan Digital Marketer, Suciana Galih Prasti sebagai narasumber.

Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan, pesatnya perkembangan digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.

"Literasi digital ini penting agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” katanya.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi.

"Oleh karena  itu, pemerintah menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini," ujarnya.

Sementara itu, Digital Marketer, Suciana Galih Prasti meyakini bahwa sosial media sangat berpengaruh dalam pemasaran produk. Bahkan kata Suciana, 92 persen konsumen lebih percaya rekomendasi dari pengguna lain di media sosial ketimbang dengan brand sebuah produk.

Dalam paparannya, Suciana juga memberikan tips bagaimana membuat konten promosi di media sosial. Menurut dia, yang paling baik adalah konten berupa pengalaman pribadi yang relevan dengan audience atau konsumen.

"Untuk materi konten atau foto konten juga harus jelas serta caption yang tidak terlalu panjang," jelasnya.

KEYWORD :

Komisi I DPR Meutya Hafid tata niaga digital




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :