Rabu, 17/04/2024 03:22 WIB

Setahun Lebih Ditutup, Reaktor Nuklir China Kembali Aktif

Setahun Lebih Ditutup, Reaktor Nuklir China Kembali Aktif

Pembangkit listrik tenaga nuklir China (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - Sebuah reaktor nuklir di China selatan kembali terhubung ke jaringan listrik, lebih dari setahun setelah ditutup dalam rangka memperbaiki kerusakan.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Taishan di provinsi Guangdong dimatikan Juli tahun lalu, usai pihak berwenang China melaporkan kerusakan kecil pada batang bahan bakar dan penumpukan gas radioaktif di pembangkit tersebut.

"Operator menyambungkan kembali reaktor yang rusak setelah berbulan-bulan inspeksi dan pemeliharaan," kata China General Nuclear Power Group (CGN) dikutip dari AFP pada Rabu (17/8).

"Hasil pemantauan PLTN Taishan dan lingkungan sekitarnya normal," lanjutnya.

Pembangkit nuklir Taishan dioperasikan dalam kemitraan dengan perusahaan nuklir Prancis, Framatome, dan menggunakan desain Reaktor Bertekanan Eropa (EPR), yang dikembangkan untuk meluncurkan kembali tenaga nuklir di Eropa setelah bencana Chernobyl tahun 1986.

Desainnya disebut-sebut menawarkan tenaga yang lebih tinggi dan keamanan yang lebih baik, tetapi proyek EPR di Finlandia, Prancis, dan Inggris terganggu oleh penundaan dan pembengkakan biaya.

Menurut keterangan kementerian lingkungan dan regulator nuklir China sebelum penutupan reaktor tahun lalu, ada lebih dari 60.000 batang bahan bakar di reaktor dan proporsi batang yang rusak kurang dari 0,01 persen.

Mereka menyebut kerusakan itu "tak terhindarkan" karena faktor-faktor termasuk manufaktur bahan bakar dan transportasi.

Data pemantauan lingkungan resmi tahun lalu menunjukkan sedikit peningkatan radiasi di dekat Taishan dibandingkan dengan pembangkit nuklir lainnya di China, tetapi dalam kisaran normal tingkat radiasi lingkungan di Guangdong.

KEYWORD :

Reaktor Nuklir China Pembangkit Listrik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :