Selasa, 23/04/2024 19:56 WIB

Kapal China Berlabuh di Sri Lanka, Diduga Spionase

Kapal China Berlabuh di Sri Lanka, Diduga Spionase

Kapal China di pelabuhan Sri Lanka (Foto: AFP)

Kolombo, Jurnas.com - Sebuah kapal penelitian China berlabuh di pelabuhan Hambantota, Sri Lanka yang dikelola Beijing. India dan Amerika Serikat khawatir kapal tersebut diduga sedang melakukan kegiatan mata-mata.

Yuan Wang 5 memasuki pelabuhan setelah mendapatkan izin memasuki perairan Sri Lanka, dengan syarat tidak akan terlibat dalam penelitian apa pun.

Awalnya kapal itu akan tiba minggu lalu, tetapi Kolombo meminta Beijing untuk menunda kunjungan menyusul keberatan India, yang juga prihati tentang kegiatan China di wilayah tersebut.

Tetapi pada Sabtu pekan lalu, setelah negosiasi yang intens, Kolombo mengizinkan kapal berlabuh di Hambantota dan tinggal selama enam hari untuk mengisi bahan bakar dan menerima pasokan lainnya.

Menurut situs web analitik pengiriman, Yuan Wang 5 teridentifikasi sebagai kapal penelitian dan survei, tetapi menurut media India itu adalah kapal mata-mata dengan fungsi ganda.

"Hidup persahabatan China dan Sri Lanka," bunyi spanduk merah-putih di dek atas kapal, yang memiliki setidaknya empat antena parabola yang mengarah ke langit dikutip dari AFP pada Selasa (16/8).

Pria berbaju putih dan celana panjang hitam berdiri di geladak sambil mengibarkan bendera China dan Sri Lanka, saat kapal didorong di samping dermaga utama.

Pelabuhan Hambantota dijalankan oleh China sejak 2017, ketika Beijing menyewanya selama 99 tahun dengan harga US$1,12 miliar, kurang dari US$1,4 miliar yang dibayarkan Sri Lanka kepada perusahaan China untuk membangunnya.

New Delhi curiga dengan kehadiran Beijing yang meningkat di Samudra Hindia dan pengaruhnya di Sri Lanka. Baik India maupun AS juga mengangkat masalah keamanan atas kunjungan kapal ke Sri Lanka.

"Sama sekali tidak dapat dibenarkan bagi negara-negara tertentu untuk mengutip masalah keamanan untuk menekan Sri Lanka, terutama pada saat pulau itu menghadapi krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya," demikian pernyataan pemerintah China.

"Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk melihat kegiatan penelitian ilmiah kelautan China secara rasional," kata seorang pejabat China sebelum Kolombo memberikan izin berlabuh.

Sehari sebelum kedatangan kapal, India menghadiahkan pesawat pengintai Dornier 228 ke Sri Lanka dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pengawasan maritim pulau itu.

Kapal China diizinkan masuk ke pelabuhan dengan syarat tetap mengaktifkan Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) selama berada di perairan Sri Lanka dan tidak melakukan penelitian ilmiah.

Menurut laporan India, Yuan Wang 5 dapat digunakan untuk pelacakan luar angkasa dan satelit dan memiliki kegunaan khusus dalam peluncuran rudal balistik antarbenua.

KEYWORD :

China Sri Lanka India Kapal Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :