Truk trailer berisi puluhan migran yang sudah tewas (Foto: BBC)
Texas, Jurnas.com - 46 orang yang diyakini sebagai migran, ditemukan tewas di dalam sebuah truk yang ditinggalkan di pinggiran San Antonio, Texas pada Senin (27/6) petang.
Dikutip dari BBC pada Selasa (28/6), salah seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan, 16 orang termasuk empat anak telah dibawa ke rumah sakit. Tubuh para korban selamat "panas saat disentuh", serta menderita serangan panas dan kelelahan akibat panas.
San Antonio, yang berjarak 250 km dari perbatasan AS-Meksiko, merupakan rute transit utama bagi penyelundup manusia. Para pedagang manusia sering kali menggunakan truk untuk mengangkut migran tidak berdokumen, setelah mereka berhasil menyeberang ke Amerika Serikat.
"Mereka memiliki keluarga dan kemungkinan besar berusaha mencari kehidupan yang lebih baik," kata Wali Kota San Antonio Ron Nirenberg.
"Ini benar-benar tragedi kemanusiaan yang mengerikan," imbuh dia.
Responden darurat awalnya tiba di tempat kejadian sekitar pukul 18.00 waktu setempat setelah menanggapi laporan tentang mayat, menurut keterangan Kepala Pemadam Kebakaran San Antonio Charles Hood kepada wartawan.
"Kami tidak seharusnya membuka truk dan melihat tumpukan mayat di sana. Tak satu pun dari kami datang untuk bekerja membayangkan itu," katanya.
Ia menambahkan, kendaraan yang ditinggalkan pengemudinya itu tidak memiliki AC yang berfungsi dan tidak ada air minum di dalamnya.
Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, mengatakan bahwa dua warga Guatemala termasuk di antara mereka yang dibawa ke rumah sakit. Kebangsaan para korban lainnya belum jelas.
Tiga orang ditahan dan penyelidikan telah diserahkan kepada agen federal.
KEYWORD :Truk Trailer Migran Amerika Serikat Pengungsi Ilegal
