Jum'at, 17/05/2024 13:51 WIB

Kementan Dorong Kebangkitan Anak Muda di Sektor Pertanian

Kementan dorong kebangkitan anak muda di sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi berfoto bersama dengan Young Ambassador 2022. (Foto: Supianto/ Jurnas.com)

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, kemajuan pertanian Indonesia ke depan sangat ditentukan oleh kebangkitan petani milenial yang menyebar di seluruh pelosok tanah air.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembagan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi sesaat sebelum mengukuhkan 15 Young Ambassador 2022 di Bogor, Sabtu (11/6).

"Negara-negara maju dimana pun di seluruh dunia ini ternyata itu awali dengan bangkitnya para pemudanya. Oleh karena itu, kalau Indonesia mau bangkit, kalau pertanian Indonesia mau bangkit harus diawali dengan bangkitnya petani milenial," kata Dedi.

Kepada 27 nominee Young Ambassador 2022, Dedi menyampaikan, Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah mengatakan "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda (milenial), niscaya akan kuguncangkan dunia."

"Bapak Presiden kita sangat paham betapa besarnya semangat para milenial membangun bangsa dan negara ini. Indonesia merdeka karena ada pergerakan pemuda di seluruh pelosok tanah air. Kita bisa membangun semua sektor juga diawali dengan bangkitnya milenial," ujarnya.

Sisi lain, Dedi mengatakan, dari 33 juta petani Indonesia, 70 persen petani saat ini sudah berusia 45 tahun (petani tua) dan 30 persen petani yang berusia 35 tahun (petani muda).

"Hampir 70 persen petanai kita hanya lulusan sekolah dasar (SD) bahkan tidak lulus SD bahkan tidak sekolah. Mana mungkin pembagunan pertanian yang menyangkut hajat hidup semua orang dibebankan kepada petani tua yang hanya lulusan SD. Tidak mungkin," kata Dedi.

Oleh karena itu, Dedi kembali menegaskan bahwa kemajuan pembangunan pertanian 10 atau 20 tahun ke depan sepenuhnya berada di pundak para petani milenial saat ini.

"Kalian harus betul-betul siap menerima estafet pembangunan pertanian ini. Kalian harus betul-betul menguasai seluruh seluk-beluk pembangunan pertanian dari hulu hingga hilir," kata Dedi.

"Kalian harus paham apa itu sistem agribisnis yang ada di hulu, yaitu sistem yang menyediakan sarana prasarana produksi. Kalian juga harus tahu persis apa itu onfarm, bagaimana cara budidaya yang bagus agar produktivitas meningkat pesat, kualitasnya terjamin, dan agar kontinuitasnya juga betul-betul dijamin," sambungnya.

Dedi mengatakan, Kemetan akan terus mendukung anak-anak muda yang mau dan siap menjadi petani dan pengusaha milenial yang andal, berdaya saing, mandiri, dan berjiwa enterpreunersip tinggi.

"Oleh karena itu, saya sangat apresiasi program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) yang betul-betul dipersembahkan untuk mendongkrak terus petani milenial yang ada di tanah air," kata Dedi.

Hal ini selaras yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian, yang ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi petani milenial di berbagai daerah.

"SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian," kata Syahrul.

KEYWORD :

Kebangkitan Milenail Dedi Nursyamsi Kementerian Pertanian Young Ambassador 2022




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :