Jum'at, 17/05/2024 19:14 WIB

550 Ekor Sapi Asal NTT Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

Sebanyak 550 ekor sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diangkut melalui tol laut menggunakan kapal KM Camara Nusantara 1 untuk kebutuhan kurban di Pulau Jawa khususnya Jabodetabek.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengawal langsung kedatangan kapal ternak yang membawa sapi potong untuk kebutuhan kurban di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (10/6).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengawal langsung kedatangan kapal ternak yang membawa sapi potong untuk kebutuhan kurban di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (10/6).

Sebanyak 550 ekor sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diangkut melalui tol laut menggunakan kapal KM Camara Nusantara 1 ini untuk kebutuhan kurban di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek.

"Melalui pelabuhan Tanjung Priok kita akan berturut-turut menerima kiriman hewan sapi dari daerah hijau, daerah tanpa PMK. Hari ini KM. Camara Nusantara 1 yang baru saja tiba membawa 550 ekor sapi potong," ujar Syahrul kepada awak media.

Pengiriman hewan ternak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memenuhi kebutuhan hewan kurban jelang Iduladha. Dengan kapal ternak via tol laut ini Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat lalu lintas ternak.

Hewan ternak yang dikirim sudah mendapat tindakan karantina guna memastikan sapi, yang merupakan salah satu Hewan Rentan PMK (HRP) ini sehat, aman dan bebas PMK.

Selain itu telah memiliki Sertifikat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan daerah serta Sertifikat Kesehatan Hewan dari Karantina Pertanian di tempat asal agar dipastikan benar-benar sehat dan bebas dari PMK.

"Jadi ini sangat serius kita tangani, kita tidak boleh menganggap ringan. Setelah melalui 14 hari masa karantina di daerah asal untuk menjamin keamanan dan kesehatan HRP, bebas PMK, kita juga menyiapkan dokter hewan yang diperbantukan naik ke kapal untuk mengecek kesehatan hewan di kapal," jelas Syahrul.

Dalam peningkatan kewaspadaan ini, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya saling bersinergi untuk memastikan kelancaran mobilitas ternak jelang Iduladha pada Juli mendatang.

"Ini membutuhkan tangan semua pihak. Terimakasih kepada TNI/Polri, Gubernur dan Bupati yang sangat membantu dan serius menangani terutama pada daerah suspek," kata SYL, sapaan Syahrul.

Di samping itu, SYL mengatakan, Kementan tengah berupaya mendatangkan 3 juta dosis vaksin darurat dari Perancis, Australia, Brazil dan Selandia Baru untuk menanggulangi dan menekan penyebaran PMK. Estimasi kedatangan vaksin di tahap pertama adalah minggu kedua Juni 2022.

"Kita punya populasi hewan sapi sebanyak 18 juta, yang terkena sekitar 116 ribu. Tetapi tidak boleh sedikitpun kita lengah. Sebelum Idul Adha vaksin darurat dari beberapa negara juga sudah kita siapkan," ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang yang turut hadir mendampingi SYL menyebutkan bahwa Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok mencatat 8.041 pemasukan sapi potong domestik dari 28 April – 10 Juni 2022.

"Dengan rincian Provinsi asal NTT dan NTB untuk Pelabuhan Laut Tanjung Priok, dan Provinsi NTB serta Bali untuk Pelabuhan Rakyat Sunda Kelapa," kata Bambang menambahkan.

KEYWORD :

Sapi Iduladha Karantina Pertanian Syahrul Yasin Limpo PMK Bambang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :