Jum'at, 19/04/2024 19:34 WIB

Tedros Bakal Pimpin WHO untuk Jabatan Periode Kedua

Tedros Bakal Pimpin WHO untuk Jabatan Periode Kedua

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: AFP)

London, Jurnas.com - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus diperkirakan bakal kembali menjabat selama lima tahun ke depan, untuk kepemimpinan periode kedua. Apalagi, saat ini tidak ada kandidat lain yang bisa menjegal Tedros.

Mantan menteri asal Ethiopia berupaya keras mengatasi pandemi Covid-19, dan kadang-kadang menerima kritik pedas atas berbagai kesalahan kebijakannya. Dia adalah orang Afrika pertama yang memimpin badan tersebut, dan satu-satunya direktur jenderal yang tidak memenuhi syarat sebagai dokter medis.

Di bawah Tedros, WHO sempat menyarankan agar tidak mengenakan masker selama berbulan-bulan, dan pada awalnya mengatakan bahwa virus corona tidak mungkin bermutasi dengan cepat.

Namun, ilmuwan yang ditugaskan oleh WHO menyelidiki asal-usul virus corona di China, dan akhirnya mengakhiri penyelidikan tersebut tahun lalu, setelah mengeluarkan laporan mengesampingkan kemungkinan adanya kebocoran laboratorium. Laporan ini diterima oleh Tedros.

"Ada beberapa kesalahan, tetapi Tedros juga menjadi suara yang stabil selama pandemi, mengadvokasi tanggapan yang adil," ujar Javier Guzman, Direktur Kebijakan Kesehatan Global di Pusat Pengembangan Global di Washington dikutip dari Associated Press pada Selasa (24/5).

Dia menambahkan, meskipun ada keraguan tentang kepemimpinan Tedros, beberapa negara tidak mau mendorong perubahan.

"Kami berada di tengah pandemi dan ada tekanan untuk kepemimpinan yang konsisten untuk membawa kami melewati momen sulit ini," kata Guzman.

Tedros sering menyindir negara-negara kaya karena menimbun persediaan vaksin dunia yang terbatas. Dia juga bersikeras stok obat-obatan tidak cukup untuk orang miskin.

Di tengah fokus dunia ke Ukraina akibat invasi Rusia, Tedros mengecam komunitas global karena tidak melakukan banyak hal untuk menyelesaikan krisis di Yaman, Suriah dan Afghanistan, dengan alasan mereka yang menderita bukan kulit putih.

Di sisi lain, kritikus menyebut Tedros gagal dalam beberapa masalah mendasar, seperti meminta pertanggungjawaban staf setelah muncul tudingan puluhan pekerja wabah yang dikelola oleh WHO melakukan pelecehan seksual terhadap wanita muda di Kongo, selama wabah Ebola yang dimulai pada 2018, dalam salah satu skandal seks terbesar di sejarah PBB.

Tak satu pun dari manajer senior WHO yang waspada terhadap tuduhan pelecehan dan yang tidak berbuat banyak untuk menghentikan eksploitasi, telah dipecat.

Pada Januari lalu, Associated Press melaporkan bahwa staf di kantor WHO Pasifik Barat mengajukan pengaduan internal, yang menuduh direktur regional Dr. Takeshi Kasai melakukan pelecehan, rasis, dan pelanggaran lainnya, yang merusak upaya untuk membendung penyebaran Covid-19. Sebagai tanggapan, Tedros mengatakan penyelidikan atas tuduhan tersebut telah diluncurkan dan berjanji untuk bertindak dengan segera.

KEYWORD :

WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :