Jum'at, 26/04/2024 04:46 WIB

Apresiasi FSKN, Sekjen Taufik: Sinergi Atas Kemandirian Desa Inklusif

Selain pada potensi lokal, juga harus merekognisi kebudyaan lokal desa sebagai identitas kultural yang harus terus dipelihara.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Taufik Madjid. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Taufik Madjid mengapresiasi keberadaaan Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN) yang mengusung misi ketahanan adat lokal demi menguatkan asas rekognisi serta mejaga kemandirian budaya desa.

"Demi memelihara kedaulatan adat istiadat dan kearifan lokal, saya kira langkah FSKN bersinergi dengan kami begitu baik, sebab ini dapat membantu membina dan membuka banyak referensi sosial-budaya. Melalui tokoh adat, tokoh agama, aparat di desa, akan mampu mendorong keutuhan sejarah serta melestarikan budaya desa,” kata Taufik saat menerima Audiensi Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara di Ruang Rapat Eksekutif Kementerian Desa PDTT pada Senin (23/5/2022).

Taufik menegaskan, jika pembangunan desa harus bertumpu pada sejumlah hal. Selain pada potensi lokal, juga harus merekognisi kebudayaan lokal desa sebagai identitas kultural yang harus terus dipelihara.

Kekayaan budaya lokal yang dimiliki desa bisa dijadikan tumpuan pembangunan ekonomi yang ujungnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat desa

Taufik juga menyampaikan, keberadaan desa inklusif sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah seperti pada mandat Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Beleid ini menekankan pada kelompok marjinal serta pelestarian lingkungan, sosial-masyarakat, ekonomi dan budaya.

“Sinergi Pemerintah dan FSKN, akan mampu menghidupkan semangat kesatuan masyarakat melalui tokoh adat, tokoh agama dan aparat desa dalam menggali potensi desa masing-masing yang akan menjadikan meningkatnya value pada kedaulatan dan kemandirian ekonomi, sosial dan budaya desa,” tegasnya.

Sejak 2020, Telah terdapat 14 desa yang tersebar di 7 provinsi yakni Jawa Tengah, Kaltim, Bali, NTB, Sulawesi Tengah, Lampung dan Yogyakarta telah menjadi pilot project atau daerah percontohan untuk desa inklusif yang dikembangkan atas kerjasama UGM, Kagama dan Kemendes PDTT.

"Desa inklusi yang dimaksud bukanlah berarti desa yang khusus bagi penyandang disabllitas, melainkan desa yang memberikan layanan ramah bagi penyandang disabilitas, " kata Taufik

Selain itu, desa inklusi juga dimaknai sebagai desa yang menerima perbedaan secara positif dan mendorong masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa

Di waktu yang sama, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PPDT) Eko Sri Haryanto menyampaikan, konsep yang dikenalkan FSKN ada pada komponen desa cerdas yang merupakan hasil adopsi dari konsep Smart City.

Pada intinya, desa cerdas didefinisikan sebagai desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa yang dapat memicu kuriositas para wisatawan.

“Di tempat kami ada yang namanya Smart Village yang dapat menarik minat para pengunjung wisata domestik maupun internasional, dan output smart village itu tidak hanya tentang digitalisasi. Desa cerdas juga erat kaitannya dengan sektor lingkungan, infrastruktur, aktivitas warga, kualitas hidup warga desa, serta keterampilan dan inovasi warga desa. Dan itu menjadi daya tarik pengunjung lokal maupun mancanegara untuk berkunjung di desa-desa di Indonesia,” kata Eko.

Sementara itu, Ketua Umum FSKN Dr AA Mapparessa menyatakan kesiapan jadi perpanjangan tangan setiap kebijakan Kemendes PDTT untuk mendorong pembangunan aset budaya dan sejarah desa-desa yang berimplikasi pada ketahanan ekonomi desa yang berkelanjutan di masa depan.

“Kami berharap adanya kolaborasi dengan Kemendes ini bernilai positif, karena selama ini yang kami inginkan, agar anak-anak kami di desa khususnya, terjaga dari infiltrasi budaya luar yang dapat menggeser budayanya sendiri, serta kami siap menjadi partner pembangunan Kemendes terhadap aset-aset desa, dan yang terpenting potensi SDM dan SDA di daerah mampu memberikan karya-karya terbaiknya pada Indonesia,” ungkap Mapparessa.

Sebagai Informasi, hadir mendampingi Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, yakni Harlina Sulistyorini Dirjen PEID, Dirjen BPI, Ivanovich Agusta dan Dirjen PPDT Eko Sri Haryanto.

KEYWORD :

Kemendes PDTT Taufik Madjid FSKN Lokal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :