Jum'at, 19/04/2024 09:49 WIB

Angkat Tema Pemanfaatan KUR, Kementan Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh

Angkat Tema Pemanfaatan KUR, Kementan Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh

Dedi saat memberikan keterangan pers Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Pemanfaatan KUR untuk Agribisnis, Jumat (20/5).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan)  akan menggelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang ketiga dengan tema Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Agribisnis.

Serapan KUR Pertanian 2020 mencapai 1,9 juta debitur dan realisasi kredit Rp 55,30 triliun dari target Rp 50 triliun. Pada 2021 mencapai 2,6 juta debitur dan realisasi kredit Rp 85,62 triliun dari target Rp 70 triliun. Sedangkan target KUR Pertanian tahun 2022 sebesar Rp 90 triliun.

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian melalui dana KUR.

Ia berharap dapat mendongkrak kinerja pertanian khususnya di tahun anggaran (TA) 2022 seiring dengan upaya penguatan produksi pangan, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian tersebut.

"Kami selalu bersoal dengan anggaran. Oleh karena itu tadi ada kesepakatan kami bahwa anggaran Kementan 2022 harus bisa terakselerasi dengan daya produktifitas yang lebih baik melalui pemanfaatan kebijakan KUR yang digulirkan Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk dimanfaatkan di bidang pertanian," ucapnya dalam kesempatan lalu.

Mentan juga meminta dalam menghadapi kondisi yang dinamis dengan ketidakpastian harga dan pasokan pangan dunia dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak hanya mengandalkan anggaran. Dalam hal ini perlu diterapkan mindsetting mendorong jajarannya untuk memaksimalkan.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi  sistem agribisis nasional yang kokoh dan kuat adalah kunci agar petani dan praktisi petanian mendapatkan keuntungan yang layak dan berlipat ganda.

"Kita harus membangun sistem agribisnis nasional yang kokoh dan kuat, sehingga pertani dan seluruh praktisi pertanian mendapatkan keuntungan yang layak bahkan keuntungan yang berlipat ganda. Di samping itu, kesinambungan pembangunan pertanian akan lebih terjamin," kata Dedi saat memberikan keterangan pers Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh "Pemanfaatan KUR untuk Agribisnis", Jumat (20/5).

Dedi mengatakan, ada dua kunci utama untuk membangun sistem agribisnis nasional yang kokoh dan kuat, yaitu Smart Farming (pertanian cerdas) dan KUR.

"Petani dan praktisi pertanian harus menggunakan cara-cara cerdas dan memanfaatkan inovasi teknologi era 4.0. Karena dengan itulah, produktivitas, kualitas, dan kontinuitas pertanian kita akan meningkat," kata Dedi.

Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya dalam membangun agribisnis adalah permodalan. Pemerintah sendiri telah menyediakan KUR untuk diakses petani seluas-luasnya dalam menggerakkan usaha taninya.

"Tidak mungkin kita bisa membangun agribisnis tanpa modal. Membangun agribisnis itu selain mengandalkan inovasi teknologi era 4.0 dan Smart Farming, kita juga musti mempunyai KUR sebagai modal menggerakkan roda pembangunan agribisnis kita," kata Dedi.

Sebagai informasi, pelatihan ini melibatkan petani, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) lingkup BPPSDMP.

Pembukaan serentak dilakukan pada 24 Mei 2022 dan pelatihan dilaksanakan hingga tanggal 26 Mei 2022. Sedangkan pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan secara offline di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi dan akan di-relay di seluruh UPT lainnya dengan metode online dan offline.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Kredit Usaha Rakyat Agribisnis Dedi Nursyamsi BPPSDMP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :