Sabtu, 11/05/2024 10:24 WIB

Pelonggaran Masker Harus Tetap Diikuti Kewajiban Prokes

Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait pelonggaran penggunaan masker di tengah masyarakat.

Ilustrasi pemakaian masker

Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait pelonggaran penggunaan masker di tengah masyarakat. Meski demikian, masyarakat bisa melepas maskernya tetap mengingat untuk selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

Hal senada juga disampaikan Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril. Menurutnya, meski ada pelonggaran tapi kewajiban untuk tetap mematuhi Prokes. Salah satunya, kewajibannya antara lain menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

“Meski sudah diumumkan pelonggaran itu maka tetap akan ada kewajiban-kewajiban yang harus kita pahami dan waspadai, pelonggaran itu diikuti dengan kewajiban,” kata Mohammad Syahril.

Pelonggaran boleh melepas masker hanya berlaku pada ruang terbuka yang tidak padat orang. Namun jika berada di ruang tertutup, transportasi publik, dan bagi yang sedang sakit juga golongan masyarakat rentan, masih perlu memakai masker.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyoroti kebijakan bebas tes PCR maupun Antigen bagi pelancong dari dalam negeri. Menurut dia itu bahaya.

“Kalau untuk luar negeri kami masih sepakat untuk melakukan PCR terutama untuk negara-negara yang saat ini sedang mengalami peningkatan kasus,“ kata Masdalina.

Sebelumnya, Puan juga menyampaikan bahwa pelonggaran prokes dinilai sesuai dengan kondisi yang semakin baik dan transisi dari pandemi ke endemi.

Puan juga menyampaikan, kondisi sekarang memungkinkan anak-anak dapat kembali melakukan pelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dengan tenang sehingga dapat meringankan beban anak dan orangtua yang sudah tahun terakhir menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Kita berharap agar pemulihan learning loss di kalangan pelajar dapat segera teratasi saat Indonesia sudah berada di masa endemi,” terang Puan.

Hal senada disampaikan pengamat pendidikan Doni Koesoema mengungkapkan, kondisi pandemi yang semakin membaik itu berpengaruh pada pendidikan. Ia mengungkapkan pendidikan karakter akan sangat terbantu dengan adanya PTM.

"Dengan PTM, maka pembentukan karakter bisa lebih mudah terjadi. Dan kalau kita mengajar di kelas kan kita bisa langsung survei sekilas misal ada anak mengantuk, tapi kalau daring kan gak bisa," tegasnya.

Doni menilai PTM tidak hanya berkaitan dengan materi pembelajaran, tetapi juga menempatkan murid sebagai manusia seutuhnya. Dalam interaksi secara langsung, pelajar akan merasa lebih dimanusiakan dan dihargai.

KEYWORD :

Pelonggaran Masker Kewajiban Prokes Presiden Jokowi Puan Maharani Ketua DPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :