Rabu, 08/05/2024 09:16 WIB

Erdogan Minta NATO Hormati Kekhawatiran Turki terhadap Finlandia dan Swedia

Erdogan meminta NATO hormati kekhawatiran Turki terhadap Finlandia dan Swedi.

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah KTT NATO, di Brussels, Belgia, pada 24 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang telah mengancam akan memblokir Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, mendesak anggota aliansi menghormati kekhawatiran Ankara tentang kedua negara, yang Turki tuduh menyembunyikan teroris.

"Satu-satunya harapan kami dari sekutu NATO adalah ... untuk pertama-tama memahami kepekaan kami, menghormati dan akhirnya mendukungnya," kata Erdogan kepada anggota parlemen partainya di parlemen.

Finlandia dan Swedia pada Rabu mengajukan aplikasi bersama untuk bergabung dengan NATO karena invasi Rusia ke Ukraina memaksa penilaian kembali keamanan yang dramatis di Eropa.

Erdogan menuduh Stockholm menyediakan tempat yang aman bagi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang yang ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu Baratnya.

"Kami meminta mereka untuk mengekstradisi 30 teroris tetapi mereka menolak untuk melakukannya," katanya.

"Anda tidak akan mengirim kembali teroris kepada kami dan kemudian meminta dukungan kami untuk keanggotaan NATO Anda .... Kami tidak bisa mengatakan `ya` untuk membuat organisasi keamanan ini kurang aman," tambahnya.

Swedia juga telah memberlakukan embargo penjualan senjata ke Turki sejak 2019 atas invasi Ankara ke Suriah.

"Kami sensitif dalam melindungi perbatasan kami dari serangan dari organisasi teror," kata Erdogan, menyerukan sekutu NATO untuk mendukung operasi Suriah sah Turki atau setidaknya tidak menghalangi mereka.

Pemimpin Turki itu juga mengatakan tidak menerima permintaan delegasi Swedia atau Finlandia untuk mengunjungi Ankara untuk konsultasi. "Mereka ingin datang pada hari Senin. Mereka tidak perlu repot. Tidak perlu," katanya.

Kemudian pada Rabu, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin melakukan serangkaian percakapan telepon dengan para penasihat kepala negara dan kementerian luar negeri Jerman, Swedia, Finlandia, Inggris dan Amerika Serikat (AS), menurut kepresidenan Turki.

Selama pembicaraan ini, Kalin mengindikasikan bahwa Turki sedang menunggu langkah nyata untuk mengatasi kekhawatirannya tentang keamanan nasionalnya.

"Dalam hal tidak terpenuhinya harapan Turki, proses aksesi kedua negara Nordik tidak dapat bergerak maju," tambah Kalin.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, mengatakan, keanggotaan Swedia di NATO tidak dapat dilakukan sampai kekhawatiran mendasar Turki dihilangkan.

"Jika Anda ingin tentara kedua NATO membela Anda jika terjadi agresi, Anda harus menerima kenyataan ini," kata Altun dalam sebuah opini. sepotong diterbitkan pada hari Rabu di Expressen harian Swedia.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Turki Recep Tayyip Erdogan Finlandia Swedia Partai Pekerja Kurdistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :