Sabtu, 27/04/2024 05:03 WIB

NATO dan AS Yakin Turki Tak akan Tahan Keanggotan Finlandia dan Swedia

 NATO dan AS Yakin Turki Tidak akan Tahan Keanggotan Finlandia dan Swedia

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu [File: Umit Bektas/Reuters]

JAKARTA, Jurnas.com - North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Amerika Serikat (AS) mengatakan yakin Turki tidak akan menghalangi keanggotaan Finlandia dan Swedia dalam aliansi militer Barat, meskipun Ankara menyatakan keberatan.

"Saya yakin bahwa kami akan dapat mengatasi kekhawatiran yang telah diungkapkan Turki dengan cara yang tidak menunda keanggotaan," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dikutip dari Aljazeera.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak untuk merinci setelah percakapan tertutup terkait masalah ini di Berlin, tetapi menegaskan kembali pernyataan Stoltenberg.

"Saya sangat yakin bahwa kami akan mencapai konsensus tentang itu," kata Blinken kepada wartawan, menambahkan bahwa NATO adalah tempat untuk berdialog.

Sebelumnya, Turki menyatakan keinginannya gara kedua negara Nordik (Finlandia dan Swedia) mengakhiri dukungan untuk kelompok Kurdi yang hadir di wilayah mereka, dan mencabut larangan penjualan beberapa senjata ke Turki.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan pembicaraannya dengan rekan-rekan Swedia dan Finlandia di Berlin telah membantu dalam menguraikan protes yang dilayangkan sebelumnya. Kedua negara telah membuat saran  menanggapi kekhawatiran Ankara, yang akan dipertimbangkan oleh Turki.

Cavusoglu menambahkan bahwa dia telah memberikan bukti bahwa teroris hadir di wilayah mereka.

Ia menunjuk Swedia secara khusus, dengan mengatakan kelompok Kurdi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dilarang sebagai teroris oleh AS dan Uni Eropa, telah mengadakan pertemuan di Stockholm selama akhir pekan.

Finlandia dan Swedia pada  Minggu mengambil langkah tegas untuk bergabung dengan NATO dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, melepaskan diri dari tradisi non-blok dan netralitas.

Presiden Finlandia, Sauli Niinisto mengkonfirmasi bahwa negaranya akan mendaftar untuk bergabung, sementara Sosial Demokrat yang berkuasa di Swedia mengumumkan perubahan kebijakan resmi yang akan membuka jalan bagi negara mereka untuk mendaftar dalam beberapa hari.

"Hari ini Partai Sosial Demokrat Swedia mengambil keputusan bersejarah untuk mengatakan ya untuk mengajukan keanggotaan dalam aliansi pertahanan NATO," cuit Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde.

"Invasi Rusia ke Ukraina telah memperburuk situasi keamanan Swedia dan Eropa secara keseluruhan," sambungnya.

Setiap keputusan NATO membutuhkan persetujuan dari 30 sekutu dan parlemen mereka. Ankara, anggota NATO selama 70 tahun, berada di bawah tekanan besar untuk menyerah pada aksesi Finlandia dan Swedia, yang akan sangat memperkuat aliansi di Laut Baltik.

Jika keberatan Turki mampu diatasi, persetujuan bisa datang hanya dalam hitungan minggu, meskipun ratifikasi oleh parlemen sekutu bisa memakan waktu hingga satu tahun, kata diplomat dan pejabat.

Moskow telah menanggapi prospek negara-negara Nordik bergabung dengan NATO dengan mengancam pembalasan, termasuk langkah-langkah teknis-militer yang tidak ditentukan.

Niinisto dari Finlandia, yang berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu, mengatakan percakapan mereka terukur dan tidak mengandung ancaman apa pun.

"(Putin) menegaskan bahwa dia pikir itu kesalahan. Kami tidak mengancam Anda. Secara keseluruhan diskusinya sangat, bisa saya katakan, tenang dan sejuk," kata Niinisto dalam wawancara dengan CNN.

KEYWORD :

NATO Turki Amerika Serikat Finlandia Swedia Invasi Rusia ke Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :