Korea Utara mengadakan pertemuan Politbiro keduanya minggu ini, diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un, yang mengatakan bahwa wabah itu menyebabkan kekacauan besar di negara itu, KCNA melaporkan. (Foto: AFP/Anthony Wallace)
JAKARTA, Jurnas.com - Korea Utara melaporkan 21 kematian tambahan akibat demam. Pengumuma ini dua hari setelah negara itu mengumumkan kasus COVID-19 pertamanya dan memerintahkan penguncian nasional.
Media pemerintah mengatakan, 174.440 kasus demam baru ditemukan per Jumat (13/5). Kemudian, 21 orang meninggal, ketika dipindahkan ke sistem karantina darurat maksimum dalam upaya untuk memperlambat penyebaran penyakit melalui populasi yang tidak divaksinasi.
"Pada 13 Mei, 174.440 kasus demam baru dilaporkan secara nasional, 81.430 sembuh, dan 21 meninggal," kata laporan Korean Central News Agency (KCNA).
Laporan KCNA tidak merinci apakah para korban positif COVID-19, tetapi para ahli mengatakan bahwa negara itu tidak memiliki kapasitas pengujian massal.
"Jumlah orang sakit secara nasional adalah 524.440, di antaranya 234.630 sembuh total, 288.810 menerima perawatan, dan jumlah kematian sejauh ini 27," tambahnya.
Ekspor Rambut Palsu China ke Korea Utara Melejit
Korea Utara mengadakan pertemuan Politbiro keduanya minggu ini, diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un, yang mengatakan bahwa wabah itu menyebabkan "ekacauan besar di negara itu, KCNA melaporkan.
AS Keluarkan Peringatan kepada Korea Utara
Demam Korea Utara Kim Jong Un