Kamis, 25/04/2024 16:45 WIB

Saham Merosot, Apple Tak Lagi Perusahaan Paling Berharga

Apple baru saja kehilangan posisinya sebagai perusahaan paling berharga di dunia, di tengah aksi jual luas saham teknologi.

Logo Apple (Foto: Doknet)

New York, Jurnas.com - Apple baru saja kehilangan posisinya sebagai perusahaan paling berharga di dunia, di tengah aksi jual luas saham teknologi.

Produsen minyak dan gas Arab Saudi, Aramco, merebut kembali posisi teratas dari produsen iPhone itu untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, usai investor menjual saham di Apple untuk beralih ke aset kurang berisiko.

Bukan hanya Apple, Bitcoin, mata uang kripto utama lainnya, dan aset digital juga terus mengalami penurunan tajam.

Dikutip dari BBC pada Kamis (12/5), saham Apple turun lebih dari 5 persen di New York pada Rabu (Kamis waktu setempat), untuk mengakhiri perdagangan dengan penilaian pasar saham di angka US$2,37 triliun.

Artinya, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs itu kehilangan posisinya sebagai perusahaan paling berharga di dunia, dan dikalahkan oleh produsen minyak dan gas Aramco, yang bernilai US$2,42 triliun.

Ini adalah pertama kalinya Aramco menduduki posisi teratas sejak 2020. Saham produsen energi telah meningkat tahun ini karena biaya minyak mentah dan gas alam naik. Sementara saham Apple turun hampir 20 persen sejak awal tahun setelah aksi jual saham teknologi.

Nasdaq yang padat teknologi ditutup 3,2 persen lebih rendah di New York, setelah data resmi menunjukkan bahwa inflasi AS tetap mendekati level tertinggi lebih dari 40 tahun.

Kenaikan harga telah menjadi satu-satunya ancaman terbesar bagi pemulihan ekonomi global karena muncul dari pandemi Covid-19.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah menanggapi masalah tersebut dengan menaikkan suku bunga, yang telah memicu perpindahan investasi yang lebih berisiko karena kekhawatiran bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Perpindahan dari apa yang dilihat sebagai aset berisiko juga membantu mendorong harga Bitcoin di bawah US$27.000. Mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia kini telah kehilangan sekitar 60% nilainya sejak mencapai rekor tertinggi pada November tahun lalu.

Ether, koin digital yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum, juga turun tajam lagi dan sekarang telah kehilangan sekitar sepertiga nilainya dalam seminggu terakhir.

KEYWORD :

Apple Saham Perusahaan Teknologi Saudi Aramco




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :