Jum'at, 17/05/2024 16:22 WIB

Genjot Literasi, Bupati Kupang Akan Replikasi Program DBI

Bupati Kupang, Korinus Masneno menegaskan komitmennya dalam peningkatan literasi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bupati Kupang, Korinus Masneno siap mereplikasi program Duta Baca Indonesia (Foto: Ist)

Kupang, Jurnas.com - Bupati Kupang, Korinus Masneno menegaskan komitmennya dalam peningkatan literasi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Strateginya ialah dengan mereplikasi program Safari Literasi Duta Baca Indonesia (DBI), yang telah berlangsung sejak Januari 2022 mulai dari Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.

Menurut Korinus, acara-acara seperti ini harus sering diadakan di Kabupaten Kupang, sehingga memicu terbitnya buku-buku berkualitas yang dihasilkan masyarakat.

"Kegiatan ini akan kami replikasikan dalam program pendidikan kita. Sesuatu yang baik tidak perlu ragu atau malu untuk ditiru," ujar Bupati Korinus pada Jumat (8/4).

Senada dengan Bupati Korinus, Bunda Baca Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat menegaskan bahwa masyarakat NTT perlu meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya, sehingga mampu menjadi duta promosi yang ada di provinsi NTT. Literasi merupakan salah satu jalan untuk menaikkan kualitas seseorang.

"Kita perlu mengkampanyekan wisata di NTT lewat bermacam promosi dan tulisan yang menggugah minat orang untuk datang ke sini, sehingga mereka tahu potensi dan kekayaan alam NTT," kata Julie.

Julie melanjutkan, Provinsi NTT memiliki 21 kabupaten dan 1 kota. Dan setiap daerahnya memiliki wisata yang berbeda-beda. Karena itu, seluruh masyarakat mesti meningkatkan literasi mereka paham bahwa destinasi wisata yang ada di NTT unik, mengesankan, dan indah.

Sementara itu, Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional Nelwaty menyebut manfaat membaca tak hanya membuat berpikir positif, lebih jauh dari itu membaca juga dapat mempelajari keterampilan baru.

"Membaca membuat orang berpikir positif, sehingga akan melahirkan energi positif. Dengan banyak membaca, cakrawala pengetahuan akan terbuka lebar," terang dia.

Menurut perhitungan UNESCO, Indonesia masih mengalami kekurangan bahan bacaan. Rasio ideal yang disarankan UNESCO adalah satu orang membaca tiga buku baru tiap tahun. Sedangkan, kondisi saat ini terjadi malah 1 buku ditunggui 90 orang (1:90).

Maka itu, dia mengharapkan lewat kegiatan seperti ini mampu menjadi stimulus lahirnya penulis-penulis baru di daerah, khususnya di provinsi NTT.

Sementara itu, Duta Baca Gol A Gong mengatakan aktivitas menulis merupakan bagian dari identitas diri, termasuk menulis tentang kearifan lokal dan bercerita tentang kelebihan yang dimiliki daerah.

"Dengan menulis, maka setiap orang berpotensi mengangkat budaya lokal menjadi kekayaan nasional bahkan dapat dikenal dunia internasional," tutup Gol A Gong.

Program Safari Literasi DBI turut juga dihadiri Ketua Forum Taman Baca Provinsi NTT Polycarpus Do dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT Stefanus I. Ratoe Oedjoe.

KEYWORD :

Duta Baca Indonesia Literasi NTT Kupang Korinus Masneno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :