Sabtu, 12/07/2025 18:22 WIB

China Terancam Kena Sanksi jika Bantu Rusia

Berbagai sanksi dan kontrol ekspor yang terkoordinasi di antara sekutu dan mitra AS terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, ekonomi negara itu, dan oligarki, harus menjadi contoh bagi pemimpin China Xi Jinping.

Seorang anak memegang bendera nasional Rusia dan China sebelum upacara penyambutan Presiden Rusia Vladimir Putin di luar Aula Besar Rakyat di Beijing, China, 25 Juni 2016. Reuters/Kim Kyung-Hoon

WASHINGTON, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas perangnya di Ukraina seharusnya memberi China pemahaman yang baik tentang konsekuensi yang dapat dihadapinya jika memberikan dukungan material kepada Moskow.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman mengatakan berbagai sanksi dan kontrol ekspor yang terkoordinasi di antara sekutu dan mitra AS terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, ekonomi negara itu, dan oligarki, harus menjadi contoh bagi pemimpin China Xi Jinping.

"Ini memberi Presiden Xi, saya pikir, pemahaman yang cukup baik tentang apa yang mungkin terjadi jika dia, pada kenyataannya, mendukung Putin dalam bentuk materi apa pun," kata Sherman pada sidang Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, seperti dikutip dari Reuters. 

Ia mengatakan Beijing harus mengambil pelajaran yang benar dari tanggapan Barat yang terkoordinasi atas Ukraina bahwa setiap langkah oleh China untuk mengambil pulau Taiwan yang diperintah secara demokratis dengan paksa tidak akan dapat diterima.

"Kami berharap RRT (Republik Rakyat Tiongkok) memahami bahwa tindakan semacam itu akan mendapat tanggapan dari masyarakat internasional, bukan hanya dari Amerika Serikat," katanya.

China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi dan telah mengkritik sanksi Barat terhadap Moskow, meskipun seorang diplomat senior China mengatakan pekan lalu bahwa Beijing tidak sengaja menghindari sanksi tersebut.

Beijing dan Moskow telah mengembangkan hubungan yang semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pengumuman kemitraan tanpa batas pada Februari.

Sherman mengatakan Beijing menunjukkan tanda-tanda berkonflik tentang hubungan yang begitu erat dengan Rusia, termasuk menyusul munculnya gambar-gambar suram mayat warga sipil yang ditembak dari jarak dekat di kota Bucha, Ukraina utara, ketika kota itu direbut kembali dari pasukan Rusia.

"Itu tidak berarti mereka tidak melihat Rusia sebagai mitra. Saya tidak naif. Mereka melihatnya. Tetapi mereka juga mengatakan kepada publik bahwa itu bukan aliansi," kata Sherman.

Presiden AS, Joe Biden memperingatkan Xi selama panggilan video pada bulan Maret tentang "konsekuensi" untuk setiap dukungan material untuk membantu Rusia melawan sanksi Barat atau untuk memberikan bantuan militer.

Biden kemudian mengatakan bahwa China tahu masa depan ekonominya terkait dengan Barat, bukan Rusia.

KEYWORD :

Wendy Sherman China Invasi Rusia ke Ukraina Amerika Serikat Vladimir Putin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :