Sabtu, 27/04/2024 05:31 WIB

Tekanan China terhadap Taiwan Jadi Ancaman Semua Negara Demokrasi

 AS tetap berkomitmen untuk membantu Taiwan mempertahankan kemampuannya untuk mencegah agresi dan mempertahankan diri.

Direktur American Institute in Taiwan (AIT) Sandra Oudkirk berbicara di sebuah acara di Taipei, Taiwan pada 8 Desember 2021. (Foto file: Reuters/Fabian Hamacher)

TAIPEI, Jurnas.com -  Direktur Institut Amerika Serikat (AS), Sandra Oudkirk menilai tekanan diplomatik dan militer China di Taiwan merupakan ancaman bagi semua negara demokrasi dan AS berkomitmen untuk membantu pulau tersebut mempertahankan diri.

Berbicara di acara Kamar Dagang Amerika di Taiwan pada Rabu malam (30/3), Oudkirk mengatakan mengelola perbedaan AS dengan China menghadapi tantangan yang berbeda

"Perilaku RRT yang semakin agresif tidak lebih terlihat daripada hubungannya dengan Taiwan, di mana RRT terus melakukan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi," katanya dalam sambutan yang dirilis oleh kantornya pada Kamis, dikutip dari Reuters.

"Aktivitas militer provokatif RRT di dekat Taiwan membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," tambah Oudkirk, pada acara yang juga dihadiri oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

"Upaya berkelanjutan oleh Beijing untuk mencekik ruang internasional Taiwan, menekan teman-temannya, dan ikut campur dalam sistem demokrasi Taiwan merupakan ancaman bagi semua negara demokrasi," sambungnya.

China mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, dan selama dua tahun terakhir ini telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim tersebut.

Negeri Paman Sam adalah pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata Taiwan, sumber gesekan terus-menerus antara Washington dan Beijing.

Oudkirk mengatakan, untuk memperkuat peran Taiwan sebagai mitra keamanan regional, AS tetap berkomitmen untuk membantu Taiwan mempertahankan kemampuannya untuk mencegah agresi dan mempertahankan diri.

“Kami memiliki kepentingan bersama dan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami menganggap ini penting bagi keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dan sangat prihatin dengan upaya RRT yang sedang berlangsung untuk merusak stabilitas itu.”

Taiwan menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri.

AS juga telah bekerja sama dengan Taiwan dalam rantai pasokan, pulau itu menjadi produsen utama semikonduktor.

Oudkirk mengatakan kedua belah pihak sedang mengerjakan diversifikasi rantai pasokan dan untuk memfasilitasi investasi di sektor-sektor seperti chip, kendaraan listrik, keamanan siber, 5G, dan energi terbarukan.

"Bagian komersial AIT sekarang mengatur kunjungan delegasi kuat yang berfokus pada industri ke banyak bagian Amerika Serikat musim panas ini," tambahnya, tanpa memberikan rincian.

KEYWORD :

Institut Amerika Serikat Tekanan China Taiwan Sandra Oudkirk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :