Petani tambak bandeng dan udang Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Foto: dok. jurnas.com
JAKARTA, Jurnas.com – Petani tambak bandeng dan udang Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, mengkritik partai politik (parpol) termasuk para kader dan elite parpol yang hanya peduli pada masyarakat ketika saat datang pemilihan umum (pemilu).
Dengan membentangkan spanduk bertuliskan tangan, mereka minta elite politik lebih peduli memikirkan nasib rakyat, tidak hanya memikirkan pemilu.
"Pemilu untuk siapa? Kami butuh makan, bukan pemilu" demikian bunyi tulisan spanduk tersebut.
Perwakilan petani Sugeng Ashari (44), mengatakan pihaknya sengaja menyuarakan hal tersebut lantaran kesal dengan perilaku elite yang seolah menutup mata dengan kondisi ekonomi masyarakat. Padahal, sambungnya, selama pandemi pendapatan mereka anjlok hingga 50 persen.
“Sekarang permintaan ikan mulai naik, tapi belum normal seperti dulu,” kata Sugeng dalam siaran persnya kepada media, Senin (21/3/2022).
Dia menuturkan, sejak pandemi tidak ada satu pun partai politik yang memberikan perhatian serius terhadap nasib mereka. Sekalipun ada yang datang, hal itu hanya dalam rangka kunjungan biasa.
“Ramainya pas pemilihan, minta dukungan,” ujarnya.
Menurut Ashari, masyarakat tidak anti terhadap Pemilu. Namun, lanjutnya, akan lebih baik jika saat ini elite politik mencari solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat. "Kalau cuma datang minta dukungan, setelah itu pergi, buat apa pemilu,” tegas Ashari.
Hal senada disampaikan Suwanto (46). Pemilu yang identik dengan urusan dukung-mendukung dianggap bukanlah solusi atas permasalahan yang ada. Apalagi, kata Suwanto, pemilu dapat membelah masyarakat ke dalam kubu tertentu. "Jangan sampai terjadi lah," pungkasnya.
KEYWORD :Petani Siduarjo partai politik pemilu