
Susi Pudjiastuti
JAKARTA, Jurnas.com - Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki keanekaragaman hayati ekosistem laut yang luar biasa. Namun, Indonesia ternyata menghadapi krisis polusi plastik yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Jika kita sebagai masyarakat enggak peduli terhadap hal ini, maka diproyeksikan aliran sampah plastik akan akan meningkat sebanyak 30 persen, antara tahun 2017 hingga tahun 2025 mendatang," ujar Pemimpin Redaksi HerStory Indonesia, Clara Aprilia Sukandar saat Webinar Lingkungan: Dukungan Perempuan Bagi Pelestarian Lingkungan di Indonesia, Selasa (15/3).
Clara Aprilia menjelaskan, perlu adanya kebersamaan untuk mencapai tujuan SDGs, yang terpenting adalah SDG 5, yakni mencapai kesetaraan gender dan juga memberdayakan semua perempuan.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastusi yang juga hadir dalam Webinar ini menjelaskan bahwa eksistensi perempuan sangat diperlukan untuk membantu program-program pemerintah dalam memerangi perubahan iklim.
"Dari data yang sudah ada, sebenarnya dari kehidupan sehari-hari, perempuan lebih peduli dan lebih menjaga lingkungan daripada laki-laki. Feminisme dalam hal lingkungan ini harusnya memberikan sebuah inisiatif positif bahwa dengan adanya attitude dan habbit dari para perempuan bisa membantu program-program pemerintah maupun institusi-institusi dunia dalam memerangi perubahan iklim," kata Susi.
Lebih lanjut, Susi juga mengatakan, program-program keberlanjutan dalam hal mengurangi polusi plastik dan juga cara mengelola sampah plastik harus melibatkan para perempuan agar tingkat keberhasilannya lebih tinggi.
"Saya yakin apabila perempuan di-encourage itu energinya dan hasilnya akan lebih bagus dan saya tetap percaya bahwa encouragement yang diberikan pada 10 orang laki-laki atau 10 orang perempuan akan lebih terlihat hasilnya jika diberikan pada perempuan. Dengan mendukung para perempuan, mereka juga akan mendukung program pemerintah soal lingkungan," jelas Susi Pudjiastuti.
Di saat yang sama, Nelly Florida Riama, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menjelaskan tentang perubahan iklim dan pemberdayaan perempuan.
"Perubahan iklim global akan berdampak pada meningkatnya fenomena bencana hidrometeorologi di Indonesia, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, karhutla, puting beliung, dan lainnya. Literasi tentang perubahan iklim dan dampaknya perlu ditingkatkan untuk menjangkau semua pihak, termasuk perempuan dan keluarga," tutur Nelly.
"Perempuan dapat dan perlu berpartisipasi aktif dalam berbagai kebijakan dan program perubahan iklim sesuai peran dan kapasitasnya untuk mendukung kondisi lingkungan yang peka gender," sambungnya.
Dian Hapsari Firasati, selaku Vice President CSR PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa Pertamina sebagai BUMN klaster energi mendapatkan arahan dari Kementerian BUMN untuk melakukan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Saat ini, CSR menjadi program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
"Berdasarkan peraturan menteri BUMN nomor 5 tahun 2021, Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) BUMN dilakukan dalam bentuk pembiayaan dan pembinaan usaha mikro dan usaha kecil serta bantuan dan kegiatan lainnya dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat,” jelas Dian.
"Fokus utama program TJSL adalah di bidang pendidikan, bidang lingkungan, dan bidang ekonomi. Target program TJSL yang kami lakukan, pertama adalah kemandirian masyarakat dan target keduanya adalah bisnis berkelanjutan," tutupnya.
Sebagai informasi, webinar lingkungan bertajuk "Dukungan Perempuan Bagi Pelestarian Lingkungan di Indonesia" ini diselenggarakan oleh HerStory Indonesia dan dikelola oleh Quadrant 1 Komunika yang merupakan salah satu grup bisnis Warta Ekonomi.
Webinar ini juga dihadiri Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma (Persero), Sri Harsi Teteki, Vice President Climate Change & Safeguard PT PLN (Persero), Kamia Handayani, dan Direktur Operasi dan Produksi PT Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih.
KEYWORD :Perubahan Iklim Peran Perempuan Susi Pudjiastusi