Jum'at, 17/05/2024 13:48 WIB

Putin Perintahkan Militer Bergerak ke Ukraina Timur

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan bergerak ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, yakni Donetsk dan Luhansk, setelah keduanya mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan bergerak ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur, yakni Donetsk dan Luhansk, setelah keduanya mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka.

Dikutip dari Reuters pada Selasa (22/2), Rusia mengatakan pasukan akan terlibat dalam "penjaga perdamaian" di republik rakyat Donetsk dan Luhansk.

Tetapi Amerika Serikat (AS) menyebut dalih penjaga perdamaian itu "omong kosong", dan bahwa Rusia menciptakan dalih untuk perang.

Kedua wilayah itu adalah rumah bagi pemberontak yang didukung Rusia, yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014. Dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sengaja melanggar kedaulatannya.

Zelensky mengatakan Ukraina menginginkan perdamaian, dan menyatakan, "Kami tidak takut dan tidak akan memberikan apapun kepada siapapun". Kyiv membutuhkan "tindakan dukungan yang jelas dan efektif" dari mitra internasionalnya.

"Sangat penting untuk melihat sekarang siapa teman dan pasangan kita yang sebenarnya, dan siapa yang akan terus menakut-nakuti Federasi Rusia dengan kata-kata saja," tambah dia.

Sementara itu, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menolak klaim Rusia bahwa pasukan akan mengambil peran "penjaga perdamaian". Dia mengungkapkan, "Kami tahu siapa mereka sebenarnya".

Linda menyebut, mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai independen adalah bagian dari upaya Rusia untuk menciptakan alasan untuk menyerang Ukraina.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya berpendapat perlunya mempertahankan daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah Donbas Ukraina timur dari apa yang disebutnya agresi Ukraina.

"Membiarkan pertumpahan darah baru di Donbas adalah sesuatu yang tidak ingin kami lakukan," tutur dia.

Dalam beberapa tahun terakhir, paspor Rusia telah diberikan kepada sejumlah besar orang di Donetsk dan Luhansk, dan sekutu Barat khawatir Rusia sekarang akan memindahkan unit militer dengan kedok melindungi warganya.

Dalam pidato selama satu jam pada Senin kemarin, Putin mengatakan Ukraina modern telah "diciptakan" oleh Soviet Rusia, menyebut negara itu sebagai "tanah Rusia kuno".

Dia menyebut Rusia "dirampok" selama runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, menuduh Ukraina sebagai "koloni AS" yang dijalankan oleh pemerintah boneka, dan menuduh bahwa orang-orang menderita di bawah kepemimpinannya saat ini.

KEYWORD :

Vladimir Putin Rusia Donetsk Luhansk Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :