Sabtu, 27/04/2024 00:11 WIB

Operasi Pasar, PTPN Group Salurkan 2,75 Juta Liter Minyak Goreng

Minyak goreng premium dijual dengan harga Rp 14.000/liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan minyak goreng curah Rp 11.500/liter.

Ilustrasi minyak goreng (Foto: Unsplash)

JAKARTA, Jurnas.com – Harga eceran minyak goreng di pasar-pasar tradisional di Indonesia masih tinggi. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat pantauan harga rata-rata pada semua pasar per Senin (14/2), Minyak Goreng Curah Rp. 17.400/kg, Minyak Goreng Kemasan bermerk Rp. 19.800/kg. 

Merespon perkembangan harga ini, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak perusahaannya pada Februari ini kembali menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara.

“Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini,” ujar Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara melalui keterangannya, Rabu (16/2).

Minyak goreng premium dijual dengan harga Rp 14.000/liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan minyak goreng curah Rp 11.500/liter.

PTPN Group melakukan Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III dan IV.  

“Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar, agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau,” kata Mohammad Abdul Ghani.

Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha Holding yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.

Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah, yang pada saat itu dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng. 

Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2),  yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp. 12.000/kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter. 

Pada Rabu (16/2) PTPN III melakukan operasi pasar minyak goreng sebanyak 1.000 liter dengan harga Rp. 14.000/liter.  Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda. 

PT Industri Nabati Lestari (PT INL) merupakan salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).  Perusahaan yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara ini telah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri.

PT INL berkomitmen mengedarkan 6.000 ton minyak goreng ke pasar domestik dengan harga DMO per bulan untuk mendukung program operasi pasar minyak goreng, dengan rincian 4.000 ton minyak goreng kemasan dan 2.000 ton minyak goreng curah.

Dengan kapasitas produksi yang dimiliki PT INL mampu memenuhi kurang lebih 2% per tahun dari kebutuhan minyak goreng rumah tangga.

KEYWORD :

PTPN Group operasi pasar Minyak goreng




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :