
ilustrasi mata uang
Jakarta - Pembukaan perdagangan, Rabu (14/12/2016), nilai tukar rupiah di pasar transaksi bergerak menguat.
Nilai tukar rupiah menguat 64 poin menjadi Rp13.257, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.321 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, di tengah penantian pertemuan The Fed, laju rupiah mampu kembali mengalami penguatan.
Baca juga :
Gagal Tumbuhkan Jenggot, 280 Anggota Pasukan Keamanan Dipecat oleh Kementerian Moral Taliban
Gagal Tumbuhkan Jenggot, 280 Anggota Pasukan Keamanan Dipecat oleh Kementerian Moral Taliban
Membaiknya data ekonomi di sejumlah negara maju menekan mata uang Amerika Serikat sehingga berdampak positif pada rupiah.
Penguatan rupiah juga ditopang data positif dari Tiongkok yang menjadi tujuan ekspor utama Indonesia. Produksi industri Tiongkok pada November naik 6,2 persen dibanding tahun lalu, sementara penjualan ritel tumbuh 10,8 persen.
Baca juga :
Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
KEYWORD : Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
Rupiah Mata Uang Kurs Dolar