Selasa, 23/04/2024 16:37 WIB

Dukung Program KB, DKT Indonesia Sediakan Alat Kontrasepsi Bagi Masyarakat

DKT mendukung program KB dengan menyediakan berbagai pilihan alat kontrasepsi bagi masyarakat serta pembuatan kampanye iklan melalui tv dan radio mengenai program Keluarga Berencana BKKBN untuk mendukung percepatan penurunan stunting.

Logo Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (Foto: Supianto/ Jurnas.com)

JAKARTA, Jurnas.comDKT Indonesia mengatakan, komitmen mendukung program Keluarga Berencana (KB) yang dijalakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"DKT mempunyai target sasaran yang sama dengan BKKBN, hingga harapannya kerja sama dengan BKKBN dapat terus berjalan dengan baik," kata Direktur DKT Indonesia, Dimosthenis Sakellaridis saat melakukan audiensi ke BKKBN baru-baru ini.

Ia mengatakn, DKT mendukung program KB dengan menyediakan berbagai pilihan alat kontrasepsi bagi masyarakat serta pembuatan kampanye iklan melalui tv dan radio mengenai program Keluarga Berencana BKKBN untuk mendukung percepatan penurunan stunting.

"DKT berkomitmen untuk terus mendukung program KB dan Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, karena kesuksesan program tersebut tidak dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan semua pihak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, BKKBN bekerja sama dengan semua pihak baik stakeholder maupun mitra kerja swasta terus berupaya membangun pemahaman di tengah masyarakat tentang pentingnya KB.

"BKKBN saat ini memiliki program spesial untuk menurunkan angka stunting. Stunting dan spacing sangat berkorelasi, perlunya mengatur jarak kehamilan sangat penting, sehingga kehadiran alat kontrasepsi sangat diperlukan," jelas Hasto.

Hasto mengatakan, KB pasca persalinan menjadi hal baru yang digelorakan karena 4,8 juta persalinan terjadi setiap tahun, baru 30 persen yang langsung menggunakan alat kontrasespi.

"Diharapakan 70 persen dari 4,8 juta menajdi target untuk bisa menggunakan kontrasepsi segera setelah melahirkan," kata Hasto.

Kerja sama BKKBN dengan DKT Indonesia sebagai organisasi pemasaran sosial kontrasepsi terbesar di Indonesia selama ini sudah berjalan dengan baik. Mulai dari konseling KIE, e-learning disaat masa pandemi, dan training untuk bidan, yang merupakan ujung tombak di lapangan.

Hasto mengatakan, training pemasangan intrauterine device (IUD) bisa juga disebut sebagai KB spiral pasca persalinan sangat penting dilakukan karena hampir 80 persen dari 4,8 juta kelahiran di Indonesia melakukan kelahiran di bidan.

Melalui Perpres Percepatan Penurunan Stunting pun bidan menjadi salah satu pendamping keluarga sebanyak 200.000 orang, pendamping keluarga ini terdiri dari satu orang bidan, satu orang PKK dan satu orang Kader.

"Ke depannya Bidan sebagai pendamping keluarga dapat menjadi agen perubahan dan agen pelayana di tingkat bawah, disinilah kerjasama dengan DKT dapat ditingkatkan," Hasto.

 

KEYWORD :

DKT Indonesia BKKBN Keluarga Berencana Hasto Wardoyo alat kontrasepsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :