Bola Voli
Jakarta - SEA Games 2017 yang akan digelar di Kuala lumpur, Malaysia bukanlah acuan bagi Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Asian Games 2018. Sebab, sebagian besar cabang olahraga unggulan Indonesia tidak dipertandingkan di pada pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut.
SEA Games 2017 yang digelar pada 19-31 Agustus 2017, akan mempertandingkan 38 cabor dengan masing-masing 208 event kompetisi putra dan 177 putri. Dari 38 cabor, yang kembali diperlombakan setelah absen pada SEA Games 2015 di Singapura adalah cricket (T20 & T50), track cycling, futsal, hoki es, ice skating, karate (kumite dan kata), lawn bowl, muaythai, dan angkat berat putra. Sedangkan cabor yang dihilangkan adalah kano, floorball, rowing, softball, dan perahu naga.
Pada kesempatan SEA Games Council Meeting, Indonesia sebenarnya sempat mengusulkan 13 cabang olahraga dan sebagian merupakan cabor unggulan Merah Putih. Yakni balap sepeda (MTB dan BMX), judo, rowing, gulat, baseball (kategori II), bridge, muaythai, kempo, perahu naga, jetski, paragliding, sport climbing, dan tarung drajat (non-kategori). Namun, hanya BMX, judo, dan muaythai yang diterima. Sehingga apapun hasil yang diperoleh Indonesia pada SEA Games 2017 tidak bisa dijadikan tolak ukur menghadapi Asian Games 2018/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Asian Games 2018.
Ketua Satuan Pelaksanaan Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Ahmad Soetipto mengakui, SEA Games sudah tidak bisa lagi dijadikan ukuran standar keunggulan olahraga regional, karena sarat ego dan kepentingan tuan rumah untuk bisa menang. "Terlihat bahwa SEA Games tidak bisa lagi dijadikan ukuran atau standar keunggulan olahraga regional karena sarat dengan ego dan kepentingan tuan rumah untuk menang," ujar Tjipto. Advertorial
Asian Games 2018 Asian Games SEA Games
