Jum'at, 17/05/2024 19:14 WIB

Politisi Inggris Ejek Johnson Cari Aman dalam Kasus Covid-19

Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, menyoroti gaya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam kasus pelanggaran aturan Covid-19 di Downing Street 10, kediaman sang perdana menteri.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan istrinya Carrie menonton final kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Inggris dan Italia di stadion Wembley di London, pada 11 Juli 2021. (Foto: John Sibley/Pool Photo via AP)

London, Jurnas.com - Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, menyoroti gaya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam kasus pelanggaran aturan Covid-19 di Downing Street 10, kediaman sang perdana menteri.

Menurut dia, dikutip dari BBC pada Selasa (2/1), Johnson lebih fokus "mencari aman" alih-alih menyelesaikan masalah utama dalam pelanggaran tersebut.

Pembaruan yang disampaikan oleh Sue Gray yang menangani kasus ini, menyalahkan "kegagalan kepemimpinan" Johnson karena melanggar aturan di Downing Street dengan menggelar pesta.

Diketahui, Johnson bertemu dengan sejumlah anggota parlemen Partai Konservatif pada Senin (31/1) kemarin untuk meyakinkan mereka tentang jabatan perdana menteri, dan menjanjikan perombakan kabinet.

Sejumlah anggota parlemen saat ini sedang menunggu laporan lengkap Sue Gray untuk memutuskan kepemimpinan Johnson selanjutnya.

Tetapi masalah itu tidak diangkat pada rapat kabinet Selasa pagi, di mana juru bicara Johnson mengatakan kepada para menteri "fokus pada situasi di Ukraina dan prioritas domestik untuk naik level".

Wakil Perdana Menteri Dominic Raab membela bosnya, mengatakan kepada program Today BBC Radio 4 bahwa dia telah "menyatakan penyesalan atas tanggung jawabnya secara keseluruhan", dan memiliki rencana untuk memperbaiki pemilihan perdana menteri.

Tetapi sesama anggota parlemen Partai Konservatif, Andrew Mitchell mengatakan pada program yang sama, bahwa Johnson menjalankan pemerintahan seperti "pengadilan abad pertengahan", dan dia melakukan "kerusakan besar" pada partainya.

Rekan dan mantan menteri dari Partai Konservatif, Lord Duncan, menyerukan agar Johnson mengundurkan diri dan mencalonkan diri untuk pemilihan kembali jika dia ingin tetap menjabat.

Dia mengatakan kepada Daily Record bahwa perdana menteri harus "menempatkan dirinya di depan orang-orang yang menempatkan dia di sana di tempat pertama" untuk "memecahkan kebuntuan" atas pesta-pesta.

Dan mantan pemimpin Partai Konservatif, William Hague, mengatakan Johnson "gagal menangkap peluang untuk memulai awal yang baru". Dia menulis di Times bahwa Johnson "harus khawatir dengan reaksi anggota parlemennya sendiri".

Petugas Polisi Metropolitan sedang menyelidiki 12 acara untuk dugaan pelanggaran aturan penguncian, termasuk tiga yang dilaporkan dihadiri oleh Johsnon dan satu di flatnya.

Laporan mengatakan istrinya, Carrie Johnson, menjadi tuan rumah acara di rumah Downing Street mereka, sebuah acara yang sebelumnya disangkal oleh juru bicara Johnson.

Dalam laporan parsialnya, yang dirilis pada Senin kemarin, pegawai negeri senior Gray mengatakan bahwa dia "sangat dibatasi" oleh penyelidikan polisi tentang seberapa banyak yang bisa dia katakan, sehingga laporan "bermakna" belum dapat dirilis.

Dia akan menerbitkan laporan terbaru tentang pesta penguncian di No 10 setelah polisi menyelesaikan pertanyaan mereka, menurut keterangan Downing Street.

KEYWORD :

Boris Johnson Politisi Inggris Kasus Pelanggaran Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :