
Biji kopi (Foto: Instagram La Perola Coffee)
New York, Jurnas.com - Kopi masih menjadi salah satu minuman utama masyarakat dunia dewasa ini. Namun apa jadinya bila pelan tapi pasti produksi kopi bakal berkurang.
Inilah hasil temuan tim ilmuwan yang terdiri dari Roman Grüter, Tim Trachsel, Patrick Laube, dan Isabel Jaisli yang dipublikasikan oleh Jurnal Plos One pada 26 Januari 2022 lalu.
Menurut tim penulis, lahan produktif yang cocok untuk menanam kopi, kacang mete, dan alpukat akan berubah secara dramatis saat Bumi kian memanas. Lahan kopi di Brasil, Indonesia, Vietnam, dan Kolombia akan menyusut hingga 50 persen pada 2050.
Oleh karena itu, tim penulis memandang bahwa harus ada upaya yang lebih besar dilakukan untuk membantu petani beradaptasi.
Sementara itu, kopi adalah salah satu tanaman terpenting di dunia, tidak hanya sebagai minuman utama tetapi juga sebagai mata pencaharian bagi jutaan petani kecil.
Dalam studi ini, penulis menemukan kenaikan suhu dan perubahan tingkat curah hujan akan berdampak pada tiga tanaman, yaitu kopi, alpukat, dan kacang mete selama 30 tahun ke depan. Para peneliti juga, untuk pertama kalinya, memasukkan informasi tentang tanah dan karakteristik tanah.
Kopi adalah tanaman yang paling rentan terhadap suhu tinggi. Di negara-negara yang menyumbang sebagian besar produksi Arabika dunia, Bumi yang menghangat akan memicu penurunan produksi secara drastis.
Dalam skenario suhu terendah, akan ada pengurangan 76 persen di wilayah Brasil yang paling cocok untuk kopi. Di Kolombia, kopi akan menyusut sebesar 63 persen.
"Pesan utama bagi mereka yang berada di daerah penghasil utama saat ini adalah bahwa sistem pertanian harus beradaptasi dengan kondisi yang berubah," kata Roman Grüter dari Zurich University of Applied Sciences.
"Jika sudah ada kopi yang ditanam di daerah baru yang hampir memungkinkan dengan beberapa opsi manajemen, mungkin akan lebih mudah atau mungkin untuk memperluas, tetapi itu tidak berarti bahwa kita akan mendapatkan daerah penanaman kopi yang sempurna dalam 10 tahun," sambung dia.
KEYWORD :Pemanasan Global Perubahan Iklim Produksi Kopi Barang Langka