Rabu, 24/04/2024 21:26 WIB

GMPG: Lemahnya Performance Airlangga Menjadi Beban Golkar di 2024

Jangan mendaur ulang kesalahan di Pemilu 2014

Almanzo Bonara, Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) kritisi lemahnya elektabilitas Ketum Golkar Airlangga Hartarto (Foto: tangkap layar FB)

Jakarta, Jurnas.com - Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Almanzo Bonara menilai, saat ini ada anomali di tubuh DPP partai Golkar.

Pasalnya, Golkar begitu kuat dan lantang menyuarakan Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024, sementara performance Airlangga masih jauh dari harapan, dengan barometer hasil survei yang menunjukkan elektabilitasnya di bawah 1 persen.

“Kondisi ini jelas bertolak belakang dengan harapan. Sebab, performance Airlangga Hartarto dipandang belum layak masuk dalam panggung kontestasi pencapresan nanti,” ujar Almanzo dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (26/1).

Padahal, lanjut Almanzo, semua langkah-langkah konsolidasi partai telah dilakukan dengan menggerakkan semua instrumen partai, namun jika dilihat hingga saat ini, hasil survei (dari lembaga survei kredibel) menunjukan elektabilitas Airlangga tidak mampu mencapai angka di atas 5 persen dan hingga kini masih terus berputar-putar di bawah satu persen alias nol koma.

Tentunya, lanjut Almanzo, hal ini memperkuat asumsi publik bahwa Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar dan calon presiden kurang mendapat simpati publik dan tidak mendapatkan dukungan yang kuat dari rakyat.

“Terbukti, konsolidasi partai yang dilakukan selama ini tidak mampu mendongkrak Airlangga Hartarto secara elektoral selaku calon presiden,” paparnya.

Bagi Almanzo, fakta ini tentu menujukkan bahwa Partai Golkar telah mengalami dekadensi konsep dan ide dalam mempersiapkan strategi kepemimpinan nasional. Sebab, secara eksistensial Partai Golkar ada, namun tak lagi mampu menjadi pendulum dan inersial dalam pentas kepemimpinan bangsa.

“Karena lemahnya kepemimpinan partai dalam menjalankan kerja-kerja politik yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat. Semua menjadi tersumbat akibat kerja partai yang sering terjebak dalam ruang seremonial semata, wajar bila Golkar semakin sulit meraih simpati publik,” tuturnya.

Karena itu, Almanzo menyarankan, kondisi ini harus menjadi alarm yang serius bagi semua kader partai bahwa saat ini ada anomali dalam pengelolaan partai. Mestinya dengan modal politik dan infrastrukur yang dimiliki oleh partai Golkar saat ini mampu menunjang Airlangga Hartarto selaku calon presiden yang diusung.

"Harusnya Ketua Umum Partai Golkar tidak boleh kalah dengan capres lain, apalagi dengan capres yang tidak memiliki infrastruktur partai," tebas Almanzo.

“Saya kira kita jangan lagi mendaur ulang kesalahan Partai Golkar pada pemilu 2014 lalu. Jangan sampai terbebani elektabilitas Ketua Umum, bisa membuat Golkar menjadi partai gagal di 2024. Karena itu elite partai harus objektif dan bijaksana dalam mengambil kebijakan strategis bagi partai,” pungkas Almanzo.

KEYWORD :

GMPG Almanzo Bonara Airlangga Hartarto Partai Golkar Pemilu 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :