Jum'at, 03/05/2024 07:05 WIB

Menyongsong Kongres KSPSI, Jusuf Rizal: Harus Kupas Isi TSP

Kongres adalah permulaan menuju harapan dan cita-cita.

HM. Jusuf Rizal, salah satu kandidat calon Ketua Umum DPP KSPSI di Kongres ke-10 pada 16-17 Februari 2022

Jakarta, Jurnas.com — Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sebagai organisasi serikat pekerja tertua di Indonesia akan menggelar hajatan akbar berupa Kongres ke-10 KSPSI di Jakarta pada 16-17 Februari 2022.

Sejumlah kandidat ketua umum akan tampil untuk memperebutkan dukungan dari 500 pemilik suara, mulai dari DPP, DPD, DPC dan Federasi Serikat Pekerja Anggota (SPA).

Sosok Yorrys Raweyai (Incumben Periode 2014-2019) juga dikabarkan siap kembali berkompetisi dengan kandidat lainnya.

Diantaranya adalah Wakil Ketua Umum KSPSI Periode 2014-2019 yaitu Jumhur Hidayat dan HM. Jusuf Rizal, Ketum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI). Kedua tokoh nasional tersebut merupakan aktivis pekerja dan buruh.

Kemudian Dedi Sudarajat, Ketua DPD KSPSI Propinsi Banten dan Ketum Federasi Serikat Pekerja KEP (Kimia, Energi dan Pertambangan), satu lagi adalah Surya Batubara, MPO DPP KSPSI Periode 2014-2019 dan Ketum FSPTI (Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia).

Salah satu kandidat calon ketua umum KSPSI, HM. Jusuf Rizal mendorong agar Kongres ke-10 KSPSI membahas tiga hal penting terkait Teknis, Strategis, dan Politis (TSP).

"Hal-hal terkait TSP harus menjadi isu untuk dibahas dalam Kongres ke-10 KSPSI guna membangun organisasi yang profesional, modern, dan mandiri," kata Jusuf Rizal ketika ditanya awak media di Jakarta, Sabtu (15/1/2022).

Menurut Jusuf Rizal, tiga hal tentang Teknis, Strategis dan Politisi itu bisa menjadi pijakan para kandidat Calon Ketua Umum KSPSI periode 2022-2027.

Pertama aspek teknis, Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mengemukakan, aspek teknis sangat penting dalam menjalankan roda organisasi, baik berupa program, kesiapan SDM, Infrastruktur seperti office, IT, hingga pendanaan organisasi.

Kedua strategis. Jusuf Rizal mengatakan organisasi harus mampu menciptakan kebijakan-kebijakan penting dan strategis untuk menjalankan aspek teknis.

Mulai dari Konstitusi (AD/ART/PO), Ketegasan menjalankan konstitusi, membuat grand design program yang sesuai visi dan misi, hingga memilih dan memilah SDM sesuai kompetensinya (Jobdis).

“Pada tatanan ini diperlukan SDM yang mumpuni, kritis, punya kapasitas dan kapabilitas selain memiliki integritas dan loyalitas. Jangan menempatkan SDM yang bukan ahlinya. Akhirnya program tidak jalan dan menciptakan konflik,” tutur pria yang juga Sekjen Perkumpulan Perusahaan Media Online Indonesia (MOI) itu.

Ketiga aspek politisi. Jusuf Rizal pria berdarah Batak Madura itu menegaskan aspek politis ini tidak kalah penting karena menyangkut citra, persepsi masyarakat dan pekerja, komunikasi, hubungan dengan mitra strategis perusahaan, pemerintah, organisasi serikat pekerja di luar negeri, SPA, DPD dan DPC, maupun masalah trust building.

Sebagai contoh, menurutnya, keluar persepsi organisasi KSPSI sepanjang sejarah merupakan konfederasi yang pro pemerintah namun tetap kritis, konstruktif dan independen. Sebagai mitra strategis pemerintah maupun pengusaha (tripartit). KSPSI bukan organisasi serikat pekerja yang oposisi dengan pemerintah.

Sebaiknya kedalam, organisasi KSPSI harus dapat menjadi payung SPA (para pekerja anggota/dan buruh) yang mampu mengejawantahkan secara kritis program Pembinaan, Perlindungan dan Mensejahterakan (Bina, Lindung,Sejahtera) bagi para pekerja, buruh dan keluarganya.

Dikatakan, KSPSI satu sisi harus dapat hadir membela kepentingan para anggota (Pekerja dan Buruh), namun para sisi lain, KSPSI juga harus dapat bergandengan tangan dengan pengusaha serta pemerintah dalam mendukung dan mendorong ekonomi serta pembangunan. bangsa.

“Jadi menurut saya, siapapun yang terpilih memimpin KSPSI lima tahun kedepan (2022-2027) harus dapat membangun tiga hal tersebut. Ketiganya saling terkait serta tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu aspeknya tidak berjalan, maka organisasi KSPSI sulit bisa Bangkit, Maju dan Jaya,” tegas Jusuf Rizal

Ia menyebutkan pertarungan yang utama dalam membangun organisasi KSPSI kedepan di tengah kompetisi dengan organisasi sejenis, bukan semata di Kongres. Tetapi pasca-Kongres, yakni bagaimana menggerakan tiga hal tersebut agar lokomotif organisasi berjalan baik. Kongres hanya permulaan menuju harapan dan cita-cita.

KEYWORD :

KSPSI Kongres ke-10 HM. Jusuf Rizal Yorrys Raweyai




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :