Kamis, 25/04/2024 12:27 WIB

Pembangunan Pusat Kebudayan Bali, Sekjen PDIP: Perwujudan Trisakti Bung Karno

Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dengan pakaian adat Bali

Klungkung, Jurnas.com - PDI Perjuangan (PDIP)  mendukung pembangunan Pusat Kebudayan Bali dan berharap masyarakat Bali dan luar Bali yang cinta Bali akan ikut berpatisipasi mewujudkan hal itu.

"Pembangunan Pusat Kebudayan Bali ini akan menjadi kebangkitan kembali puncak peradaban dan keadaban kebudayaan Bali," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai
menyaksikan groundbreaking tahap pekerjaan pematangan lahan kawasan Pusat Kebudayan Bali, Rabu, (12/1/2022).

Hasto menjelaskan, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini terintegrasi dan terpadu dengan sektor lainnya. Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, karena tak hanya mengusung sisi kebudayaan saja, juga memberi dampak ekonomi.

Pusat Kebudayaan Bali juga akan menjadi ikon Bali, menjaga dan melestarikan budaya Bali sekaligus perwujudan komitmen calon gubernur Bali, I Wayan Koster yang diusung PDI Perjuangan saat Pilkada Bali.

Kata Hasto, para calon dan petahana kepala daerah PDIP selalu diingatkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mewujudkan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

"Dilaksanakan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945," papar Hasto.

Berdasarkan catatan sejarah, budaya Bali mencapai keemasan di Klungkung di masa Kerajaan Gelgel. Jadi pilihan lokasi di Kabupaten Klungkung, menurut Hasto, sangat tepat.

Ia berharap pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar. Sehingga kelak Bali memiliki tempat pusat kebudayaan yang indah, terintegrasi dan bisa dipergunakan untuk berbagai even nasional dan internasional.

Untuk diketahui, hari ini, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung akan menjadi ikon peradaban budaya Bali, menciptakan pusat perekonomian baru yang memberi dampak positif bagi masyarakat Bali.

"Sehingga Bali akan tumbuh ekonominya dan masyarakatnya akan dapat manfaatnya secara berkeadilan dan berkelanjutan. Itulah harapan ke depan," kata Koster.

Menurut Koster, tak hanya masyarakat Klungkung yang akan merasakan manfaat ini, tapi wilayah lainnya juga akan terdampak. "Tidak hanya Klungkung, Bangli, Karangasem, dan Gianyar bisa merasakan manfaatnya," jelas Koster.

Politikus PDIP ini mengatakan, rencana  pembangunan Pusat Kebudayaan Bali sudah ada dibenaknya, bahkan sebelum dirinya menjadi Gubernur.

Saat pencalonan sebagai gubernur Bali, Koster mengenalkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan ala Bali beserta isinya untuk mewujudkan krama Bali yang sejahtera dan bahagia.

"Berdasarkan visi itu, ingin membangun pusat kebudayaan Bali yang berisi fasilitas seni, museum tematik serta terintegrasi, terpadu dengan sektor-sektor yang lainnya, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," papar Koster.

Pembangunan kawasan pusat kebudayaan Bali dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2020 sampai 2024 dimulai dari pembebasan lahan, pematangan lahan, pembangunan zona inti, zona penunjang, dan zona penyangga.

Berdasarkan disain, terkait fasilitas yang akan dibangun, di zona penunjang akan terdapat Gedung Auditorium Bung Karno berkapasitas ribuan orang dengan tata cahaya yang mengunakan teknologi modern terbaru.

Koster menegaskan bangunan Pusat Kebudayan Bali ini milik Pemprov Bali, bukan pihak swasta. "Dan yang membanggakan adalah milik Provinsi Bali bukan punya swasta," kata Koster.

KEYWORD :

Pusat Kebudayan Bali PDI Perjuangan Wayan Koster Hasto Kristiyanto Kerajaan Gelgel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :