Rabu, 17/04/2024 03:19 WIB

Swasta Didorong Bangun Infrastruktur

Pemerintah menyusun sejumlah mekanisme untuk mengatasi hambatan sekaligus memberi kemudahan bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam membangun infrastruktur.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani

Jakarta - Pihak swasta menjadi salah satu andalan pemerintah untuk mempercepat pembanunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini untuk mendukung upaya pemerintah yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur dengan sumber pendanaan dan investasi yang besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pihaknya tengah menyusun sejumlah mekanisme untuk mengatasi hambatan sekaligus memberi kemudahan bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam membangun infrastruktur. Sebab ada banyak problematika yang kerap dihadapi pihak swatsa ketika masuk ke sektor infrastruktur, baik masalah lahan, perizinan, dan sebagainya.

"Saat ini kami banyak hal kita lakukan untuk mengatasi penghalang sektor swasta untuk bisa ikut berpartisipasi, baik dalam hal pendanaan maupun pembangunan infrastruktur," kata Sri Mulyani dalam Forum Internasional Pembangunan Ekonomi bertajuk "Membuka Investasi Publik dan Swasta, Peran Sektor Jasa Keuangan" di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (8/12).

Persoalan lahan adalah masalah krusial yang dihadapi sektor swasta. Karena itu pemerintah telah membentuk Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang berada di bawah Kemenkeu. LMAN merupakan lembaga semacam institusi yang mengakuisisi tanah dalam rangka pembangunan infrastruktur.

"Ini akan mengurangi besar sekali hambatan yang selama ini dihadapi oleh sektor swasta untuk ikut dalam pembangunan infrastruktur," tutur Sri Mulyani.

Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, masalah risiko yang kerap membebani swasta tentunya tak luput dari perhatian pemerintah. Misalnya di sektor perhubungan, pihak swasta memegang risiko tarif seperti tol dan listrik, sehingga pihaknya melakukan berbagai mekanisme sehingga sektor swasta ketika melakukan investasi ada kepastian mengenai balik modal investasinya.

Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, telah membuat jaminan mengenai kemampuan membayar kembali atau "repayment scheme" dan jaminan apabila proyek infrastrukur secara ekonomi memberikan keuntungan bagi masyarakat, tetapi nilai untuk membayar infrastruktur dari sisi tarif atau manfaatnya tidak cocok.

Sri Mulyani mengakui ada kecenderungan sektor swasta yang tidak ingin masuk dalam proyek infrastruktur yang baru saja dibangun, namun lebih tertarik berinvestasi pada infrastruktur yang sudah dibangun dan sudah menghasilkan benefit.

"Saya bersama menteri teknis dan BUMN terus mengeksplor dan siap membantu jika itu memang menjadi salah satu pilihan yang paling mudah dan diminati sektor swasta," tuntas Sri Mulyani. (ant)

KEYWORD :

Pembangunan Infrastruktur Sri Mulyani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :