Senin, 02/12/2024 03:21 WIB

Tips Menghadapi Aksi-Aksi Rasis dan Intoleran

Isu-isu intoleransi lengkap dengan letupan rasisme belakangan ini bermunculan di berbagai pemberitaan nasional maupun internasional.

Ilustrasi demontrasi (foto: Google)

Jakarta - Isu-isu intoleransi lengkap dengan letupan rasisme belakangan ini bermunculan di berbagai pemberitaan nasional maupun internasional. Di dunia internasional misalnya sejak naiknya Donald Trump menjadi kandidat presiden Amerika Serikat dan kemudian terpilih menjadi presiden, seruan-seruan bernada rasis, ejekan yang merupakan bagian dari aksi-aksi kebencian telah terjadi hingga 867 kali.

Di Indonesia, demonstrasi besar-besaran lengkap dengan hujatan dan tuntutan atas penistaan agama, muncul hingga melibatkan pengumpulan massa yang jumlahnya ratusan ribu orang. Berbagai aksi-aksi intoleransi di berbagai daerah juga muncul memanaskan situasi.

Bagaimana menghadapi hal itu terutama bagi, orang muda, atau mahasiswa yang paling dulu bersentuhan dengan rasisme dan bigotri yang menggejala. Ada beberapa tips yang ditulis oleh para ahli psikologi dan peneliti sosial dari berbagai sumber.

Pertama, pastikan diri sadar bahwa rasisme, dan intoleransi, atau bigotry itu ada. Saat Indonesia mengalami krisis 1998 berbagai tindakan rasis, hingga kejahatan-kejahatan kemanusiaan yang muncul sesudahnya, seolah-olah telah lama diliupakan. Saat ini ketika demokrasi telah berkembang cukup lama sudah saatnya untuk selalu terbuka bicara tentang rasisme dan intoleransi.

Kedua , cobalah untuk memahami cara pandang orang lain. Cara pandang semacam ini harus disebar luaskan agar penghargaan terhadap perbedaan bisa semakin berkembang.

Ketiga, berpikirlah jauh ke depan. Pastikan bahwa di masa depan tidak akan ada lagi sikap-sikap rasis dan intoleran.

Keempat, jika keadaan masih relatif  aman berbicaralah tentang berbagai kejadian rasisme dan intoleransi yeng telah terjadi.

Kelima, jangan kecilkan kasus-kasus yang terjadi. Jika telah terjadi kasus-kasus  rasis dan intoleran mulailah dengan bicara kepada keluarga,  kerabat , teman, kumpulan komunitas. Saat mengungkapkan berbagai hal maka akan muncul kekuatan untuk melawan rasa takut dan muncul rasa percaya diri untuk mampu membuat perubahan, sebagaimana dikutip dari Science New.

KEYWORD :

Intoleransi Aksi kekerasan Tips




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :